Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menengok Krisis Kemanusian di Yaman, Peristiwa Terburuk Abad Ini

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Menengok Krisis Kemanusian di Yaman, Peristiwa Terburuk Abad Ini

Pantau.com - Peserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah memperingatkan, 12 dan 13 juta orang berada pada risiko kelaparan hingga tiga bulan kedepan jika koalisi pimpinan Arab Saudi terus melalukan serangan bom ke Yaman. 

Perang saudara Yaman, dimulai pada 2015 lalu telah menyebabkan kelaparan terburuk pada abad ini. Aktivis PBB telah lama memperingatkan krisis kemanusian yang terus berkembang, diikuti dengan serangan yang terus diluncurkan.

"Saya rasa banyak dari kita merasa ini bukan di abad ke 21, tidak terpikirkan kita melihat kelaparan seperti yang terjadi di Ethiopia, di Bengal, yang termasuk bagian dalam Uni Soviet, tidak dapat diterima, tapi ini adalah kenyataannya," kata Lise Grande Koordinator Kemanusian PBB Yaman seperti dilansir Newsweek, Selasa (16/10/2018).

Kekurangan gizi anak-anak Yaman dalam pusat pengobatan malnutrisi di Sanaa. (Foto: Reuters/Khaled Abdullah)

Baca juga: Luka Kemanusiaan di Yaman Kembali Menganga, PBB Kirim Pesan Menohok

Konflik dimulai ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk Ibukota Sanaa. Arab Saudi dan sekutunya telah berjuang untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional dengan AS yang telah memberikan bantuan militer untuk koalisi, memperluas dukungan pemerintahan Presdien Donald Trump.

Dalam tiga tahun, sedikitnya 10.000 orang telah meninggal dunia dan jutaan telah mengungsi. Warga sipil yang masih ada, terjebak dalam serangan udara, ranjau darat, dan peluru. Negara juga menderita akibat wabah kolera, dengan 10.000 dugaan kasus setiap minggunya. Krisis bertambah buruk karena fasilitas sanitasi dihancurkan oleh serangan udara.

"Kita seharusnya malu, setiap kita terbangun, seharusnya kita memiliki komitmen untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin membantu orang-orang yang menderita dan mengakhiri konflik," ucap Lisa Grade.

Kelompok hak asasi dan pekerja kemanusiaan sering melakukan protes terhadap koalisi Arab Saudi yang membunuh warga sipil dalam konflik tersebut.

Baca juga: Begini Kondisi Kehidupan Pengungsi Yaman di Ethiopia

Serangan udara menewaskan 15 orang dekat Kota Hodeidah dan 20 lainnya terluka. Pada Oktober 2016, pesawat temour Saudi menyerang gedung aula masyarakat Yaman menyebabkan 140 meninggal dunia dan ratusan terluka.

Dengan hilangnya wartawan Jamal Khashoggi, yang merupakan kritikus perang Yaman, yang hilang pada beberapa waktu lalu, beberapa Republikan dan Demokrat berpendapat, AS harus berhenti memberikan bantuan militer kepada Arab Saudi. Banyak politisi menyuarakan keprihatinan tentang dukungan AS terhadap Arab Saudi di tengah-tengah bencana yang dihadapi warga sipil di Yaman.

Trump telah menyatakan keengganannya untuk menjual senjata kepada Arab Saudi. Namun, Arab Saudi membelinya dari China dan Rusia sebagai gantinya.

Penulis :
Noor Pratiwi