Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Netanyahu Marah gegara AS Abstain soal Gencatan Senjata di Palestina

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Netanyahu Marah gegara AS Abstain soal Gencatan Senjata di Palestina
Foto: Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. (Getty Images)

Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dengan keras menyebut Amerika Serikat (AS) gagal dalam membatalkan resolusi tersebut sebagai 'kemunduran yang jelas' dari posisi sebelumnya, serta bisa merugikan upaya perang Israel dan membebaskan lebih dari 130 sandera yang ditahan kelompok Hamas.

Netanyahu juga mengumumkan, dirinya telah membatalkan rencana kunjungan delegasi tingkat tinggi di Washington DC yang dijadwalkan untuk membahas rencana operasi militer Israel ke Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

"Menyoroti perubahan posisi Amerika, Perdana Menteri Netanyahu memutuskan bahwa delegasi tidak akan pergi," tegas kantor PM Israel dalam pernyataannya, dikutip Senin (26/3/2024).

Pembatalan kunjungan tersebut justru membuat bingung dan kecewa AS dan menganggap langkah tersebut sebagai reaksi berlebihan dari Israel.

Gedung Putih dalam pernyataannya membantah suara abstain yang diberikan AS dalam voting resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB tersebut mencerminkan perubahan dalam kebijakan Washington.

"Suara kami tidak, dan saya ulangi bahwa hal itu tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan kami. Tidak ada yang berubah mengenai kebijakan kami. Tidak ada," tegas Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.

Dalam pernyataan terpisah, Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Gilad Erdan juga telah memberikan reaksi keras atas diloloskannya resolusi DK PBB soal gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

"Pembantaian oleh Hamas yang memulai perang ini. Resolusi yang baru saja divoting membuat seolah-olah perang dimulai dengan sendirinya ... Israel tidak memulai perang ini, dan Israel juga tidak menginginkan perang ini," ujarnya.


Laporan: Kaorie Zeto Hapki

Penulis :
Khalied Malvino