Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ngeri! Ketegangan di Timur Tengah Bisa Timbulkan Perang Dunia III

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Ngeri! Ketegangan di Timur Tengah Bisa Timbulkan Perang Dunia III
Foto: Ketegangan di Timur Tengah meningkat pasca serangan balasan Iran terhadap Israel, Sabtu (13/4/2024).

Pantau - Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengingatkan risiko terjadinya Perang Dunia III jika ketegangan di kawasan Timur Tengah tidak segera diatasi.

Ketegangan ini dimulai ketika Israel melakukan serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada tanggal 1 April 2024. 

Iran kemudian membalas serangan tersebut dengan meluncurkan puluhan drone dan rudal balistik ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

"Hal ini berpotensi mengakibatkan negara-negara seperti Korea Utara dan Rusia turut membantu Iran jika Amerika Serikat terus mendukung Israel dalam serangan balasan," ungkap Hikmahanto, Minggu (14/4/2024).

Menurutnya, eskalasi konflik di Timur Tengah dapat mengarah pada Perang Dunia III yang akan berdampak merugikan seluruh umat manusia.

Hikmahanto juga menyatakan, sikap Amerika Serikat yang telah menyatakan dukungannya terhadap Israel dalam menghadapi serangan Iran akan mendapat kecaman dari negara-negara di dunia.

Hikmahanto menilai, pemerintah Indonesia perlu turun tangan untuk memastikan agar serangan yang terjadi antara Iran dan Israel, serta serangan Israel terhadap Gaza dapat dihentikan.

"Pertama, Indonesia dapat mengajukan permintaan kepada Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sidang darurat terkait serangan Israel terhadap Kedubes Iran, bahkan bisa menginisiasi pembuatan Resolusi Majelis Umum yang mengutuk tindakan Israel," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga dapat melakukan diplomasi ke Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa untuk mengimbau agar tidak mendukung tindakan yang salah dari Israel.

"Negara-negara tersebut seharusnya memberikan contoh dengan patuh pada hukum internasional," tegasnya.

Terakhir, Hikmahanto mendorong rakyat dan pemerintahan dunia untuk mendesak agar rakyat dan oposisi di Israel menurunkan PM Benjamin Netanyahu.

"Karena serangan yang terjadi baik di Gaza maupun Iran hanya bisa dihentikan oleh siapa pun yang menjabat sebagai perdana menteri," tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas