
Pantau - Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders yang merupakan seorang Yahudi mengatakan Israel tidak layak untuk mendapatkan atau menerima bantuan dari Amerika lagi untuk perangnya di Gaza, pada Minggu (12/5/2024).
"Israel telah melanggar hukum internasional. Mereka telah melanggar hukum Amerika. Dan dalam pandangan saya, Israel seharusnya tidak menerima bantuan militer AS lagi," kata Sanders dalam wawancara dengan acara "Meet The Press" di NBC, dikutip UPI Senin (13/5/2024).
Sanders juga menyebut Hamas yang memerintah Gaza di bawah penduduk Israel sebagai organisasi teroris yang menjijikan, ketika ia menegaskan bahwa milisi palestina tersebut yang memulai perang.
Diketahui, Hamas sebelumnya mengatakan bahwa serangan pada 7 Oktober merupakan suatu respons terhadap ratusan warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukiman illegal di Palestina pada tahun 2023.
Selain pembunuhan Hamas juga tidak menerima penggerebekan Masjid Al-Aqsa oleh kepolisian Israel yang dilakukan pada awal tahun lalu, serta penahanan massal terhadap warga Palestina.
Sanders mengucapkan Hamas adalah organisasi teroris yang mengerikan dan menjijikan yang memulai perang ini, namun apa yang dilakukan oleh Israel selama 7 bulan terakhir telah membuat negara tersebut tidak hanya berperang melawan Hamas tapi juga warga Palestina.
“Yang kita bicarakan bukan hanya tentang 35.000 warga Palestina yang tewas dan 77.000 orang terluka – dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Itu bukanlah cara Anda melancarkan perang dalam masyarakat yang beradab, pada tingkatan bahwa perang itu beradab.” lanjutnya.
Sanders juga mengecam Tindakan Israel yang menghancurkan 60% perumahan di Gaza dan infrastruktur sipil, Rumah sakit, serta air dan limbah.
“Setiap universitas di Gaza telah dibom. Dan saat ini, yang paling menakutkan, menurut organisasi kemanusiaan, kami melihat kemungkinan ratusan ribu anak menghadapi kelaparan,” kata Sanders.
“Undang-undang Bantuan Luar Negeri sangat, sangat jelas – 6201, ketentuannya – entitas mana pun, negara bagian mana pun, negara mana pun yang menghalangi bantuan kemanusiaan AS adalah pelanggaran hukum dan tidak boleh terus menerima bantuan militer dari AS.” menambahkan.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki