Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ironinya Pesan Idul Adha Biden untuk Warga Muslim Sedunia, Singgung Gencatan Senjata di Palestina

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ironinya Pesan Idul Adha Biden untuk Warga Muslim Sedunia, Singgung Gencatan Senjata di Palestina
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pesan Idul Adha 1445 Hijriah yang penuh ironi bagi semua umat Muslim sedunia. Pasalnya, Biden juga menyinggung soal proposal gencatan senjata di Jalur Gaza.

"Jill dan saya mengucapkan selamat Idul Adha kepada umat Muslim Amerika -- dan umat Muslim di seluruh dunia," ucap Biden, menyebut nama istrinya, dalam pernyataannya seperti disampaikan via situs resmi Gedung Putih dan dilansir AFP, Senin (17/6/2024).

Mulanya, Biden mendoakan semua umat Muslim sedunia yang sedang menunaikan ibadah haji tahun ini di Kota Makkah, Arab Saudi.

"Tahun ini, hampir dua juta umat Muslim dari seluruh penjuru dunia berpartisipasi dalam ibadah Hhaji, sebuah perjalanan suci yang menyatukan umat Muslim dari semua lapisan masyarakat dalam persekutuan dan iman. Kami mendoakan mereka Haji Mabrur," demikian pernyataan Biden.

Biden lalu mengungkit soal warga Muslim di Jalur Gaza yang merayakan Idul Adha dalam kondisi peperangan yang nyaris lebih dari 9 bulan berlangsung.

Disebutkannya, proposal gencatan senjata yang didukung Washington sebagai solusi terbaik dalam membantu warga sipil Palestina yang menderita imbas perang.

"Di Gaza, warga sipil tidak bersalah menderita akibat kengerian perang antara Hamas dan Israel. Terlalu banyak orang-orang yang tidak bersalah yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Banyak keluarga yang meninggalkan rumah-rumah mereka dan melihat lingkungan mereka hancur. Rasa sakit yang mereka alami sangat besar," ucap Biden dalam pernyataannya.

"Saya sangat meyakini bahwa proposal gencatan senjata tiga fase yang diajukan oleh Israel kepada Hamas dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan pada akhirnya mengakhiri perang," sambungnya.

Sebelumnya, AS berhasil menekan Israel dan Hamas untuk menyepakati proposal gencatan senjata, yang mana juga telah disetujui sejumlah negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB pekan lalu.

Proposal gencatan senjata itu mengatur jeda pertempuran tahap awal selama 6 pekan sebelum perundingan dilanjutkan guna mewujudkan gencatan senjata permanen.

Idul Adha awal pekan ini menjadi hari yang relatif tenang, khususnya di Jalur Gaza, usai Israel mengumumkan jeda taktis dalam invasinya di dekat Rafah demi memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan.

Dalam pernyataannya, Biden menyoroti upaya AS untuk mengadvokasi hak-hak komunitas Muslim lainnya yang menghadapi persekusi, termasuk etnis Rohingya di Myanmar dan Uighur di China.

Biden mengakui pemerintahannya juga berupaya mencapai resolusi damai atas konflik di Sudan, yang sempat dilanda pertempuran militer rezim pemerintah serta kelompok paramiliter yang konflik sejak April 2023.

Dalam pesannya untuk umat Muslim di AS yang merupakan demografi pemilih utama dalam pilpres tahun ini, Biden menjanjikan tindakan keras terhadap Islamofobia. Biden kembali berhadapan dengan Donald Trump, kandidat capres Partai Republik, dalam pilpres yang akan digelar November mendatang.

"Pemerintahan saya sedang menciptakan strategis nasional untuk melawan Islamofobia dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi, yang tidak hanya berdampak pada warga Muslim, tetap juga warga Amerika keturunan Arab, Sikh dan Asia Selatan," ucapnya.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Firdha Riris