Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

DPR Desak AS Serukan Penghentian Genosida di Gaza

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

DPR Desak AS Serukan Penghentian Genosida di Gaza
Foto: Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta dalam foto bersama usai menerima delegasi dari The House Democracy Partnership (HDP) yang dipimpin oleh Nicholas J. Rahall, Member The United State House of Representatives.

Pantau - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta menyerukan agar Amerika Serikat menggunakan kekuasaan sepenuhnya untuk menghentikan perang di Gaza, Palestina.

Sebab, menurutnya, satu-satunya negara yang bisa memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan kejahatan perang terhadap Palestina adalah Amerika Serikat.

Hal itu ditegaskan Sukamta saat BKSAP DPR RI menerima delegasi dari The House Democracy Partnership (HDP) yang dipimpin oleh Nicholas J. Rahall, Member The United State House of Representatives, di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

"Pada kesempatan ini saya menyampaikan konsen kita dengan apa yang terjadi di Palestina, bagaimana pembunuhan yang terus terjadi, genosida yang dilakukan oleh Israel atas Palestina. Apa yang terjadi di Gaza ini sebetulnya salah satu negara yang bisa memberikan kata setop kepada Israel itu adalah Amerika," papar Sukamta kepada Parlementaria.

Menanggapi hal tersebut Senator Amerika tersebut secara pribadi, diakui Sukamta, setuju dengan apa yang disuarakan Indonesia, namun dalam hal ini Pemerintah Amerika pun punya logikanya sendiri.

"Dia secara pribadi setuju dengan apa yang kita suarakan, bahwa apa yang terjadi di Gaza tidak boleh terjadi harus segera diakhiri, melanggar hak asasi manusia, menyebabkan puluhan ribu manusia terbunuh, namun demikian Pemerintah Amerika mempunyai logika sendiri dalam mengambil keputusan," ungkap Sukamta.

Politisi dari Fraksi PKS ini pun menyayangkan bahwa Pemerintah AS sampai saat ini belum menyuarakan kata setop kepada Israel.

Menurutnya, dalam konteks demokrasi, AS berkepentingan menghentikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Sukamta pun mengungkapkan bahwa para delegasi AS tersebut secara pribadi menerima masukan dari BKSAP tentang penghentian peperangan di Gaza.

"Amerika sampai saat ini belum melakukan (untuk meminta Israel menghentikan genosida) itu, dan tentu itu tidak akan bisa dimaafkan oleh dunia dalam konteks demokrasi. Bahwa ternyata ada peristiwa besar, pembunuhan, genosida yang dibiarkan berjalan demikian saja. Itu saya sampaikan kepada delegasi, ternyata tadi senator juga menjelaskan, menerima masukan itu dengan sangat baik, bahwa ada kritik, dan semestinya pemerintah Amerika bisa berlaku lebih baik lagi di dalam menghentikan perang di Gaza," jelas Sukamta.

Penulis :
Aditya Andreas