Pantau - Kebakaran besar melanda pabrik baterai lithium di Korea Selatan (Korsel). Yonhap, kantor berita Korsel melaporkan, 20 orang ditemukan tewas dalam pabrik pascainsiden kebakaran pada Senin (24/6/2024) sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Kebakaran besar ini baru sebagian padam. Diketahui, pabrik baterai lithium ini memproduksi baterai Aricell. Pabrik tersebut berlokasi di Hwaseong, Seoul selatan.
"Kami masih belum bisa masuk ke dalam dan melakukan operasi penyelamatan," kata petugas pemadam kebakaran Kim Jin-young kepada media, dilansir AFP dan Reuters, Senin (24/6/2024).
"Dua puluh satu pekerja masih belum diketahui keberadaannya saat ini.
"Kami berencana melacak keberadaan mereka melalui kontak yang diberikan oleh perusahaan," tambah Kim.
Diprediksi, ada 67 pekerja di pabrik tersebut. Kim menuturkan, jumlah puluhan pekerja ini belum bisa dipastikan. Namun, dari informasi yang diperoleh, pekerja pabrik mengungkapkan ada ledakan pada satu sel baterai di lantai, lalu disusul serangkaian ledakan.
Gedung pabrik itu diperkirakan mempunyai 35 ribu sel baterai di lantai 2 sebagai tempat penyimpanan, dengan lebih banyak baterai yang disimpan di area lainnya.
Baterai lithium terbakar dengan cepat dan sulit diatasi dengan metode pemadaman api konvensional. Sehingga, lanjtu Kim, pihaknya memadamkan dengan pasir kering.
"Karena ini produsen baterai lithium, kami menilai penyemprotan air tidak akan memadamkan api, jadi saat ini kami menggunakan pasir kering," tuturnya.
Baterai lithium digunakan dalam segala hal mulai dari laptop hingga kendaraan listrik - namun baterai ini bisa sangat mudah meledak, sehingga maskapai penerbangan, misalnya, menerapkan peraturan ketat dalam memeriksa perangkat yang mengandung baterai tersebut.
Korea Selatan juga merupakan salah satu produsen semikonduktor kelas atas terbesar di dunia, dan pemerintahnya telah banyak berinvestasi pada teknologi-teknologi penting termasuk layar dan baterai.
- Penulis :
- Khalied Malvino
