
Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan harapannya agar Iran menurunkan ketegangan di Timur Tengah (Timteng).
"Saya berharap demikian. Saya tidak tahu," ujar Biden kepada wartawan saat ditanya, apakah Iran akan menurunkan ketegangan, seraya meninggalkan toko kelontong di kampung halamannya di Negara Bagian Delaware, dikutip Senin (5/8/2024).
Departemen Pertahanan (Dephan) AS pada Jumat (2/8/2024) mengungkapkan, pihaknya akan mengerahkan aset militer mereka ke Timteng menyusul eskalasi ketegangan di kawasan tersebut.
Baca juga: UNHCR Wanti-wanti Eskalasi di Timteng Perburuk Bencana Kemanusiaan
“Departemen Pertahanan terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional yang dilakukan oleh Iran atau mitra dan proksi Iran," ujar Dephan AS.
“Menteri (Lloyd) Austin telah memerintahkan penyesuaian keberadaan militer AS untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan bahwa Amerika siap menanggapi berbagai kemungkinan,” sambungnya.
Baca juga: Tewasnya Haniyeh Diprediksi Picu Perang Masif di Timteng
Hampir 39.500 warga Palestina terbunuh sepanjang 10 bulan terakhir sejak Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza mulai 7 Oktober 2023, setelah serbuan yang dilakukan oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Serangan itu telah memicu peningkatan ketegangan regional. Ketegangan terbaru muncul awal pekan ini ketika pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh saat berkunjung ke Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino