Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

WNI di London Khawatir Islamophobia Meningkat Menyusul Kerusuhan Anti-imigran

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

WNI di London Khawatir Islamophobia Meningkat Menyusul Kerusuhan Anti-imigran
Foto: Holiday Inn Express di Rotherham, South Yorkshire, dirusak perusuh anti-imigran pada Minggu (4/8/2024). (Getty)

Pantau - Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) di London, Inggris, Nizma Agustjik Salaam mengaku khawatir dengan kondisi negara yang ditinggalinya kini. Pasalnya, kerusuhan belakangan ini menyasar para pendatang alias imigran di Inggris yang menimbulkan kecemasan terhadap meningkatnya islamophobia.

"Sebagai warga Indonesia yang tinggal di Inggris, apalagi sebagai penduduk non-Inggris juga Muslimah tentu saja ada kakhawatiran. Dengan hijab, mereka mudah mengenal kami sebagai muslimah. Sementara bagi lelaki muslim sulit untuk mengenalinya. Dari sejak pestiwa 9 September di Amerika Serikat (AS), muslim selalu jadi incaran dan target," ungkap Nizma kepada Pantau.com, Senin (5/8/2024).

Dia bersama muslimah lainnya yang berhijab khsusnya, juga mendapat imbauan agar tak bepergian ke luar rumah sendirian.

Baca juga: KBRI London Imbau WNI Waspadai Kerusuhan Menyusul Penikaman 3 Gadis ABG

"Kami diperingatkan sebagai Muslimah yang berjilbab untuk tidak keluar sendiri kalau belanja atau ke mana saja, juga hindari kerumanan. Ini imbauan dari sesama saudara seiman, pemerintah setempat, dan KBRI khusus untuk WNI," jelasnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Inggris, mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di negara itu untuk mewaspadai menyusul kerusuhan di beberapa kota di Inggris yang terpicu oleh insiden penikaman pada kelas tari di Southport pada Senin (29/7/2024).

"Masyarakat WNI diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan urgensi jika beraktivitas di luar rumah," kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha, melalui pesan tertulis di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Selain diminta untuk waspada, para WNI di sana juga diminta untuk menghindari kerumunan massa dan lokasi lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya para demonstran.

Baca juga: Kerusuhan di Inggris Meluas Buntut Penikaman Tiga Gadis ABG

Para WNI juga diminta untuk selalu memantau dan mengikuti arahan otoritas setempat. Dalam kondisi darurat, para WNI di negara itu bisa segera menghubungi nomor darurat setempat 112 atau 999 ataupun saluran kekonsuleran KBRI +447795105477 atau +447425648007.

Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, Judha mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut.

Sementara itu, jumlah WNI yang tercatat di beberapa kota di Inggris antara lain terdapat 18 WNI di Sunderland, 532 di Manchester, 467 di Leeds, 290 di Notthingham, 228 di Bristol, 134 di Liverpool, dan 3.279 WNI di London.

Baca juga: PBB Kutuk Pembunuhan Haniyeh, AS-Inggris Salahkan Iran

Dilaporkan sebanyak 90 demonstran diringkus polisi usai kekerasan dan kekacauan terjadi semalam suntuk di seluruh wilayah Inggris Raya pada Sabtu (3/8/2024).

Pihak kepolisian setempat memperingatkan akan ada lebih banyak kekerasan dalam beberapa hari ke depan.

Puluhan polisi terluka dalam bentrokan kekerasan dengan para pengunjuk rasa sayap kanan di beberapa kota di Inggris dan Irlandia Utara.

Ada laporan mengenai pelemparan rudal dan penjarahan pertokoan di Manchester, Hull, Liverpool, Bristol, Stoke-on-Trent, Blackpool, dan Belfast.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino