
Pantau - Polisi meringkus para pemimpin partai oposisi utama Tanzania dan ratusan pendukungnya menjelang pertemuan di bagian barat daya negara tersebut.
Tundu Lissu, Wakil Ketua Chadema, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Chadema, John Mnyika, diciduk pada Minggu (11/8/2024). Lissu yang juga mantan capres, berencana untuk kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2025.
Sejak berkuasa pada Maret 2021, Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan telah mencabut larangan demonstrasi politik dan melonggarkan pembatasan media.
Namun, ia dikritik lantaran menangkap orang-orang yang merencanakan protes terhadap kesepakatan pengelolaan pelabuhan.
Baca juga: Jokowi dan Presiden Tanzania Tanam Pohon Perdamaian di Istana Bogor
Penangkapan terbaru terjadi setelah polisi melarang sebuah konferensi yang direncanakan oleh sayap pemuda CHADEMA, BAVICHA, dengan alasan bahwa acara tersebut akan menimbulkan masalah.
Polisi mengatakan bahwa para pemimpin muda partai tersebut berencana untuk mempengaruhi kaum muda di seluruh negeri untuk bertemu dan berdemonstrasi di Mbeya, sebuah kota di barat daya Tanzania. Juru bicara CHADEMA, Mrema membantah hal ini.
Mrema mengungkapkan, konferensi itu diadakan untuk merayakan Hari Pemuda Internasional. Para pejabat tinggi partai, termasuk Ketua Freeman Mbowe, akan berpidato di hadapan para pemuda.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Sungai Tanzania Tewaskan 19 Orang Tewas Diduga Akibat Cuaca Buruk
"Ada lebih dari 400 orang yang telah ditangkap oleh polisi," tambah Mrema.
Sementara itu, juru bicara kepolisian, David Misime tak merespons permintaan Reuters untuk memberikan komentar.
Ketua CHADEMA Mbowe menyebut, partainya mengutuk penangkapan oleh aprat hukum. Dia juga mengaku sedang memantau situasi.
"Kami menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua pemimpin, anggota, dan orang-orang terkasih kami yang ditangkap di berbagai penjuru negeri ini," ujar Mbowe melalui akun X-nya.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino