
Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam pasukan Israel yang menahan konvoi staf dan kendaraannya di Jalur Gaza utara, yang kemudian dibebaskan setelah ditahan selama berjam-jam.
“Setelah 7,5 jam berada di pos pemeriksaan, konvoi kembali ke pangkalan setelah tak bisa menyelesaikan misi kemanusiaannya. Insiden ini --dan perilaku pasukan Israel di lapangan-- memposisikan nyawa para staf kami dalam bahaya,” ungkap Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers, menukil Anadolu, Rabu (11/9/2024).
Dujarric mencatat, koordinasi penuh sudah dilakukan sebelumnya. Dia menegaskan, otoritas Israel sebelumnya juga sudah diinformasikan soal aktivitas konvoi kendaraan staf PBB itu.
Baca juga: Konvoi Staf PBB di Gaza Dibebaskan usai Ditahan Pasukan Israel
Dia menyatakan konvoi itu dihentikan di pos pemeriksaan Al-Rashid, di mana dua staf dipaksa keluar dari kendaraan untuk diinterogasi.
Dujarric menuturkan, eskalasi meningkat drastis saat pasukan Israel menodongkan senjata ke arah para staf yang ada di dalam konvoi PBB.
“Kendaraan PBB dikepung oleh pasukan Israel dan tembakan dilepaskan. Satu buldoser menjatuhkan puing-puing di kendaraan pertama, sementara tentara Israel mengancam staf, membuat mereka tak mungkin keluar dari kendaraan dengan aman,” jelas Dujarric.
Dia menambahkan bahwa para pejabat senior PBB berupaya mendinginkan suasana saat konvoi itu tetap berada di bawah todongan senjata.
Baca juga: PBB Kritik Militer Israel Tembaki Kendaraan Lembaga Kemanusiaan WFP
Dujarric menekankan, insiden itu membahayakan nyawa para pekerja bantuan, seraya mendesak pihak otoritas Israel untuk 'mengambil langkah-langkah melindungi staf dan infrastruktur kemanusiaan serta memfasilitasi pekerjaan mereka'.
Dia juga menyatakan, PBB memprotes insiden itu dan menyoroti bahwa mereka telah mengikuti sesuai prosedur.
Saat serangan yang sedang berlangsung di Gaza, pasukan Israel kerap kali menargetkan sejumlah organisasi bantuan, termasuk PBB dan kelompok-kelompok terkait.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan, pada Agustus 2024 ada 212 anggota staf PBB tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Sumber;: ANADOLU
- Penulis :
- Khalied Malvino










