Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Strategi Rahasia Israel Terungkap di Balik Ledakan Pager-Walkie Talkie di Lebanon

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Strategi Rahasia Israel Terungkap di Balik Ledakan Pager-Walkie Talkie di Lebanon
Foto: Suasana ledakan Walkie Talkie di Lebanon (Dok.Istimewa)

Pantau - Lebanon diguncang serangkaian ledakan misterius yang menargetkan perangkat komunikasi pager dan walkie-talkie. Ledakan ini menewaskan puluhan orang dan mencederai ribuan lainnya

Investigasi awal mengungkapkan adanya keterlibatan Israel dalam insiden tersebut, diduga sebagai bagian dari operasi sabotase terhadap Hizbullah.

Pada Selasa (17/9), ledakan pertama terjadi saat beberapa pager yang dipegang oleh warga sipil meledak secara serentak di berbagai lokasi. Tragedi ini merenggut 12 nyawa dan melukai lebih dari 2.000 orang, termasuk anak-anak.

Belum usai duka dari insiden tersebut, sehari kemudian, perangkat walkie-talkie milik anggota Hizbullah meledak di Lembah Bekaa, wilayah selatan Lebanon. Ledakan kedua ini menambah korban dengan 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Menurut laporan dari beberapa media Barat seperti The Telegraph dan Axios, Israel diyakini bertanggung jawab atas ledakan ini. Dua sumber yang akrab dengan operasi intelijen Tel Aviv mengungkapkan bahwa Mossad menanam perangkat peledak kecil di ribuan unit pager dan walkie-talkie yang dijual kepada Hizbullah sebagai bagian dari skema sabotase yang dirancang dengan hati-hati.

Tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan kemampuan komunikasi kelompok tersebut tanpa menarik perhatian luas.

Baca Juga:
Puluhan Tewas dan Ribuan Terluka Akibat Ledakan Beruntun di Lebanon
 

Menteri Pertahanan Israel, Yova Gallant, sempat memberikan pernyataan samar terkait ledakan ini, menyebut bahwa Israel kini memasuki "era baru dalam perang." Namun, pihak Israel belum secara resmi mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam insiden tersebut.

Menurut sumber keamanan Lebanon, perangkat komunikasi yang meledak tersebut dibeli oleh Hizbullah beberapa bulan lalu dari pemasok di Eropa dan Asia. Pagernya, yang diproduksi oleh perusahaan Taiwan, Gold Apollo, ternyata mengandung peledak dan disuplai melalui perusahaan misterius di Hungaria.

Dalam sebuah wawancara, seorang mantan pejabat Israel mengungkapkan bahwa ledakan ini didesain sebagai "serangan pembedahan" yang ditargetkan hanya pada Hizbullah, dan tidak dimaksudkan untuk memperburuk situasi dengan Lebanon. Namun, operasi tersebut dipercepat setelah intelijen Israel mengetahui bahwa Hizbullah mulai mencurigai adanya ancaman sabotase.

Kekhawatiran Israel bahwa Hizbullah akan membuang perangkat-perangkat tersebut mendorong Mossad untuk segera melancarkan serangan sebelum rencana mereka terungkap lebih luas. Sumber lain dari Israel juga menambahkan bahwa operasi ini dirancang untuk melemahkan kemampuan militer Hizbullah tanpa meningkatkan ketegangan lebih jauh di kawasan tersebut.

Sampai saat ini, pemerintah Lebanon terus melakukan investigasi lebih lanjut terkait insiden ini dan dampaknya bagi stabilitas negara tersebut.

Penulis :
Ahmad Ryansyah