Pantau - Iran mendesak respons Internasional atas serangan udara Israel di Beirut yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah, Ibrahim Aqil. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan tersebut sebagai upaya Israel untuk memperluas konflik di kawasan Timur Tengah, terutama di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Gaza.
"Serangan udara yang brutal dan kejam dari rezim Zionis di Beirut... merupakan pelanggaran berat terhadap hukum dan peraturan internasional, serta pelanggaran kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan nasional Lebanon," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, Sabtu (20/9/2024).
Kanani menambahkan bahwa tindakan tersebut adalah bentuk eskalasi ketegangan yang dapat memperburuk konflik regional.
Baca Juga:
Ketegangan Meningkat, Israel dan Hizbullah Saling Luncurkan Serangan Roket
"Israel secara terang-terangan mencoba memperluas perang dan menciptakan lebih banyak ketidakstabilan di kawasan, yang sangat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional," tegasnya.
Israel sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah membunuh Ibrahim Aqil, salah satu komandan unit elit Hizbullah, dalam serangan udara yang menargetkan pinggiran selatan Beirut. Serangan tersebut tidak hanya menewaskan Aqil, tetapi juga mengakibatkan kematian setidaknya delapan orang, termasuk lima anak, dan melukai puluhan lainnya.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, 59 orang terluka dalam serangan tersebut, dengan delapan di antaranya dalam kondisi kritis. Israel mengklaim bahwa serangan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menumpas jaringan militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, yang mereka anggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan Israel.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
