Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Badan Pertahanan Sipil Gaza Setop Operasi di Gaza Utara

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Badan Pertahanan Sipil Gaza Setop Operasi di Gaza Utara
Foto: Pekerja Badan Pertahanan Sipil Palestina bersama warga melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di tengah reruntuhan bangunan setelah serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza. (Anadolu)

Pantau - Badan Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu (23/10/2024) mengumumkan penghentian total operasinya di Gaza Utara usai lima personelnya ditangkap dan tiga lainnya menjadi target serangan pasukan Israel.

Dalam pernyataan resminya, lembaga tersebut menggambarkan situasi di Gaza Utara sebagai "katastrofik" setelah satu-satunya mobil pemadam kebakaran (Damkar) di wilayah itu dihancurkan oleh serangan militer Israel.

"Operasi kami di Provinsi Gaza Utara telah sepenuhnya terhenti, dan situasinya menjadi sangat kritis. Warga di sana kini tanpa layanan kemanusiaan esensial," ujar Badan Pertahanan Sipil, dikutip Kamis (24/10/2024).

Pihaknya juga mengungkapkan "pasukan pendudukan Israel di area Sheikh Zayed menangkap lima staf kami dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui."

Baca juga: 82 Tentara Pertahanan Sipil Palestina Tewas Akibat Serangan Israel

Sebelumnya, Badan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan, drone Israel yang dilengkapi pengeras suara memerintahkan personel mereka di daerah Beit Lahia untuk bergerak ke lokasi tertentu, yang menurut warga Palestina disulap menjadi zona militer tempat para pria dari keluarga pengungsi ditahan.

Dalam pernyataan yang sama, mereka juga menambahkan, kendaraan militer Israel "menargetkan satu-satunya truk pemadam kebakaran kami di Gaza Utara dengan tembakan, menyebabkan kendaraan tersebut terbakar habis."

Tiga personel Badan Pertahanan Sipil dikabarkan hilang kontak setelah menjadi target serangan drone Israel di wilayah Beit Lahia. Hingga kini, nasib mereka masih belum diketahui.

Sebelumnya, tiga pekerja Badan Pertahanan Sipil terluka akibat serangan misil yang diluncurkan dari drone Israel di Beit Lahia, tak lama setelah perintah evakuasi yang diberikan melalui quadcopter drone, memerintahkan mereka menuju area Sheikh Zayed.

Baca juga: Lagi! Karyawan UNRWA Tewas Akibat Serangan di Gaza

Serangan Israel di Gaza Utara

Pada 5 Oktober 2024, Israel meluncurkan serangan pengeboman masif di Jabalia dan sekitarnya di Gaza Utara, sebelum memulai serangan darat sehari kemudian yang diklaim bertujuan "mencegah Hamas kembali menguat di wilayah tersebut."

Namun, warga Palestina menilai Israel berupaya menduduki wilayah itu dan menggusur penduduknya.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober 2023, militer Israel terus melakukan serangan brutal di Jalur Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.

Hingga kini, lebih dari 42.800 korban tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 100.400 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.

Serangan ini juga mengakibatkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, seiring blokade yang masih berlangsung, memicu krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan. Tindakan Israel di Gaza kini menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino