
Pantau - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, pada Minggu (3/11) mendesak Parlemen Eropa untuk bertindak menghadapi keputusan Israel yang melarang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di wilayah pendudukan Palestina. Hal ini disampaikan Mustafa dalam pertemuannya dengan delegasi Parlemen Eropa di Ramallah, Tepi Barat.
Mustafa meminta dukungan agar "melawan keputusan Israel yang melarang UNRWA, yang bertujuan menghapus hak pengungsi Palestina untuk kembali dan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina."
Baca Juga:
Kehancuran UNRWA di Tepi Barat, Pengungsi Dihantui Ketidakpastian
Pada 28 Oktober lalu, sebanyak 92 dari 120 anggota Knesset menyetujui larangan aktivitas UNRWA di wilayah pendudukan Palestina. Langkah ini menuai kecaman dari berbagai negara Eropa, negara-negara Barat, serta organisasi internasional.
Israel mengklaim bahwa beberapa karyawan UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 dan menuduh program pendidikan badan tersebut "mempromosikan terorisme dan kebencian." UNRWA membantah tuduhan ini dan menegaskan fokusnya adalah membantu pengungsi Palestina secara netral.
Sejak serangan Hamas, Israel terus melakukan serangan udara intensif di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata segera. Lebih dari 43.300 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 102.000 lainnya terluka menurut otoritas setempat.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza. (AFP)
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah