
Pantau - Dua anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dilaporkan tewas setelah gyroplane yang mereka tumpangi kecelakaan di dekat kota Sirkan, Provinsi Sistan-Baluchistan, Senin (4/11/2024). Informasi ini disampaikan Kantor Berita Fars News.
Salah satu korban adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Hamid Mazandarani, komandan Brigade Nineveh, yang dikonfirmasi tewas bersama pilotnya. Menurut laporan Fars News, insiden tersebut terjadi saat mereka menjalankan manuver kontra-terorisme menggunakan pesawat ultra-ringan di wilayah tenggara Iran.
Kecelakaan ini hanya beberapa hari setelah serangan teroris di distrik Gohar Kuh, Taftan, yang menewaskan 10 personel polisi Iran. Sirkan, lokasi kejadian, dikenal sebagai wilayah rawan konflik antara pasukan keamanan Iran, militan Sunni, dan kelompok penyelundup narkoba.
Baca juga: Dua Garda Revolusi Iran Tewas Pascainsiden Kebocoran Gas di Fasilitas IRGC
IRGC kini juga terlibat dalam ketegangan dengan militer Israel. Serangan udara Israel pada 26 Oktober 2024 dikabarkan merusak fasilitas IRGC di Shahroud, yang dikenal sebagai pusat pengembangan rudal balistik dan roket untuk program luar angkasa Iran.
Baca juga: Komandan-Wakil dan 5 Anggota IRGC Tewas dalam Serangan Rudal di Konsulat Iran
Setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Syed Abbas Araghchi, menuding Amerika Serikat (AS) terlibat dalam penyerangan tersebut. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada AS atas “koordinasi dan bantuan erat” dalam operasi itu.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, lalu mengeluarkan peringatan tegas kepada AS dan Israel, menyatakan musuh-musuh Iran akan menerima “balasan yang menghancurkan” atas tindakan mereka terhadap Iran dan aliansi perlawanan regional.
IRGC, yang didirikan pascarevolusi 1979, langsung berada di bawah komando Khamenei dan dikenal bekerja sama dengan organisasi-organisasi seperti Hamas dan Hizbullah, sebagaimana dicatat oleh Council on Foreign Relations. (Newsweek)
- Penulis :
- Khalied Malvino