Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Iran Kritik Langkah AS Kerahkan Pengebom ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Iran Kritik Langkah AS Kerahkan Pengebom ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran
Foto: Ilustrasi pesawat (getty images)

Pantau - Iran menyampaikan kritik tajam terhadap Amerika Serikat atas pengerahan pesawat pengebom B-52 ke Timur Tengah di tengah ketegangan antara Israel dan Iran yang semakin memanas. Pemerintah Iran mengecam langkah AS yang dianggap justru memperburuk stabilitas di kawasan.

Pada Sabtu (2/11), militer AS mengumumkan bahwa pesawat pengebom B-52 telah dikerahkan ke wilayah Timur Tengah sebagai langkah peringatan bagi Iran yang bertekad membalas serangan Israel di lokasi militer Iran pada akhir Oktober lalu.

"Kehadiran pesawat-pesawat ini bertujuan melindungi personel dan kepentingan AS jika Iran atau sekutunya melakukan serangan terhadap kami," kata Mayor Jenderal Pat Ryder, juru bicara Pentagon, dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Baca Juga:
34 Orang Tewas saat Militer Israel Gencarkan Serangan di Gaza

Kehadiran B-52 ini menambah daftar pengiriman aset pertahanan AS ke kawasan tersebut, termasuk sistem pertahanan rudal THAAD yang sudah dikerahkan ke Israel bulan lalu untuk membantu melindungi negara tersebut dari potensi ancaman rudal.

Serangan Israel terhadap instalasi militer Iran pada 26 Oktober dilaporkan sebagai aksi balasan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober. Serangan tersebut menewaskan empat tentara Iran dan merusak beberapa sistem radar.

Esmaeil Baghaei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menanggapi langkah AS ini dengan menyebut bahwa kehadiran militer AS di Timur Tengah hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.

"Kami selalu meyakini bahwa kehadiran Amerika di kawasan ini adalah faktor destabilisasi," ujar Baghaei dalam konferensi pers pada Selasa (5/11), sebagaimana dilansir AFP dan Al Arabiya. Ia menambahkan bahwa langkah AS tersebut tidak akan menghalangi tekad Iran dalam menjaga keamanan wilayahnya. (AFP)

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Ryansyah