Pantau - Pemerintah Israel kembali meratakan Desa Bedouin al-Araqib di wilayah Negev selatan untuk kali ke-232 dalam 14 tahun terakhir, menurut aktivis lokal.
“Pihak berwenang Israel merazia desa al-Araqib dan merobohkan struktur hunian untuk ke-232 kalinya,” kata Aziz al-Touri, seorang aktivis, kepada Anadolu, dikutip Senin (11/11/2024).
Menurut al-Touri, ini adalah perobohan ke-10 yang terjadi sejak awal tahun ini. Meskipun rumah-rumah mereka dihancurkan, warga al-Araqib langsung mulai membangun kembali tempat tinggal mereka, dengan tekad untuk tetap bertahan di tanah mereka meski terus dihadapkan pada penggusuran.
Baca juga: Kepala Staf Kantor PM Netanyahu Diduga Peras Perwira Militer Israel
Desa al-Araqib, yang dihuni oleh 22 keluarga Palestina, memiliki rumah-rumah yang terbuat dari kayu dan plastik. Desa ini pertama kali dihancurkan pada 2010 dan telah dibangun kembali setelah setiap perobohan yang terjadi. Pihak berwenang Israel mengklaim bahwa lokasi desa tersebut termasuk dalam "tanah negara."
Baca juga: Israel Klaim Ada 'Kemajuan Tertentu' dalam Gencatan Senjata di Lebanon
Penduduk al-Araqib adalah warga Arab Israel yang terpaksa dipindahkan pada 1951 saat negara Israel yang baru terbentuk mengklaim wilayah itu sebagai "tanah negara."
Menurut Zochrot, sebuah LSM yang berbasis di Tel Aviv, desa al-Araqib pertama kali dibangun pada masa Ottoman, dan tanah tersebut dibeli oleh penduduk.
Laporan Zochrot menyebutkan, pihak berwenang Israel berupaya menguasai tanah tersebut dan mengusir penghuninya, dengan banyak desa dan komunitas Bedouin lainnya di wilayah Negev yang menghadapi ancaman serupa. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino
