Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Jerman Kecam Seruan Israel Aneksasi Tepi Barat

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Jerman Kecam Seruan Israel Aneksasi Tepi Barat
Foto: Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert. (Getty Images)

Pantau - Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, pada Selasa (12/11/2024) mengecam keras seruan Menteri Keuangan (Menkeu) Israel, Bezalel Smotrich, untuk menganeksasi Tepi Barat yang diduduki.

Seibert menegaskan, pernyataan Smotrich yang menyerukan penerapan kedaulatan Israel atas wilayah tersebut merupakan seruan terbuka untuk aneksasi, yang bertentangan dengan hukum internasional.

“Setiap persiapan untuk mewujudkan tujuan ini adalah pelanggaran penuh terhadap hukum internasional. Kami sangat mengutuk pengumuman ini yang mengancam stabilitas seluruh kawasan,” kata Seibert di akun X-nya.

Baca juga: 
- Netanyahu Rencanakan Aneksasi Tepi Barat usai Trump Dilantik
- Israel Tangkap 12 Warga Palestina di Tepi Barat

Smotrich, yang dikenal sebagai pejabat sayap kanan, menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menghilangkan ancaman negara Palestina adalah dengan mengimplementasikan kedaulatan Israel atas pemukiman di Yudea dan Samaria, yang merupakan nama Alkitab untuk Tepi Barat. Dia juga menjanjikan 2025 akan menjadi tahun bagi penerapan kedaulatan Israel di wilayah tersebut.

“2025 - Tahun kedaulatan di Yudea dan Samaria,” tulisnya di akun X setelah menginstruksikan Divisi Pemukiman dan Administrasi Sipil untuk memulai persiapan infrastruktur yang diperlukan.

Laporan dari The New York Times pada Juni 2024, mengungkapkan, Smotrich memiliki “rencana rahasia” untuk menganeksasi Tepi Barat dan menggagalkan segala usaha untuk memasukkan wilayah itu ke dalam negara Palestina yang akan datang.

Baca juga: 
- Biadab! Remaja di Tepi Barat Tewas Ditembak Pasukan Israel
- Militer Israel dan Pemukim Ilegal Serang Warga Palestina di Tepi Barat

Hingga kini, lebih dari 720.000 pemukim ilegal tinggal di pemukiman-pemukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Menurut hukum internasional, semua pemukiman tersebut dianggap ilegal.

Sementara itu, sebuah survei oleh Koerber Foundation di Jerman mengungkapkan, mayoritas warga Jerman (79 persen) menentang dukungan militer untuk Israel dalam perang melawan Hamas.

Di sisi lain, 64 persen dari mereka percaya, Jerman harus bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas. Namun, 87 persen mendukung bantuan kemanusiaan yang diberikan Jerman untuk warga Palestina di Gaza, yang kini tengah menghadapi serangan brutal dari Israel. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino