
Pantau - Militer Israel akhirnya menarik diri dari Kota Jenin dan kamp pengungsi pada Rabu (20/11/2024) malam setelah melakukan agresi dua hari yang menewaskan setidaknya delapan warga Palestina dan melukai 19 orang lainnya.
Menurut pejabat setempat, serangan ini menimbulkan kerusakan parah pada rumah dan infrastruktur vital, termasuk jaringan listrik, air, hingga saluran pembuangan rusak total.
Direktur Humas Pemerintah Kota Jenin, Bashir Matahen mengungkapkan, lebih dari puluhan rumah hancur atau terbakar, sementara sekitar 4 km jalan dan fasilitas umum lainnya hancur akibat serangan tersebut.
"Kamp pengungsi kini tak lagi memiliki pasokan listrik, air, maupun saluran pembuangan sejak operasi dimulai," ungkap Matahen, melansir Anadolu, Kamis (21/11/2024).
Baca juga:
- Tenda di Zona Aman Gaza Dibom, Empat Warga Palestina Tewas
- Kehancuran UNRWA di Tepi Barat, Pengungsi Dihantui Ketidakpastian
Selain itu, Gubernur Jenin, Kamel Abu al-Rub, mengonfirmasi, dua pemuda di Kafr Dan, Jenin Barat, tewas. Jenazah keduanya masih ditahan pasukan Israel.
Operasi ini bertepatan dengan eskalasi konflik di Tepi Barat setelah serangan lintas batas Hamas ke Israel pada Oktober 2023, hingga memicu operasi masif militer Israel di Gaza.
Sementara itu, serangan udara Israel juga menargetkan kendaraan di Wadi Hassan, drone, serta helikopter Apache digunakan dalam operasi tersebut. Palestina mengutuk aksi keji ini, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah yang telah dilanda konflik berkepanjangan.
- Penulis :
- Khalied Malvino