
Pantau - Pihak berwenang di Novi Sad, Serbia, meringkus 11 orang terkait ambruknya atap stasiun kereta yang menewaskan 15 orang pada 1 November 2024. Atap beton yang baru saja direnovasi itu ambruk, mengakibatkan 14 orang tewas dan 3 lainnya terluka, salah satunya meninggal pada Minggu (17/11/2024) setelah dirawat intensif.
Tragedi pilu ini memicu gelombang protes dari masyarakat dan pemimpin oposisi, yang menuding korupsi dan nepotisme pemerintah sebagai pemicu buruknya kualitas pembangunan. Masyarakat juga menganggap kesalahan konstruksi menjadi faktor utama kecelakaan tersebut.
Pemerintah Serbia menyangkal tuduhan tersebut, namun Presiden Aleksandar Vučić menegaskan pihak yang bertanggung jawab harus diadili. Menteri transportasi, infrastruktur, dan konstruksi serta kepala Perkeretaapian Serbia mengundurkan diri pascainsiden tersebut.
Baca juga:
Kantor Kejaksaan Tinggi Novi Sad mengungkapkan, 11 orang ditangkap dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap keselamatan publik. Salah satu yang terdaftar adalah inisial GV, yang dilaporkan media lokal sebagai Goran Vesic, bekas Menteri Transportasi dan Infrastruktur.
Vesic membantah keterlibatannya melalui unggahan di Facebook, namun mengungkapkan ia sukarela memenuhi panggilan polisi dan siap bekerja sama dengan pihak penyelidik.
Protes terhadap insiden ini terus berlanjut, dengan para anggota oposisi mendesak agar pihak yang bertanggung jawab segera diadili dan aktivis yang ditangkap dalam protes anti-pemerintah segera dibebaskan.
Sumber: Arab News/Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino