
Pantau - Bekas Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, berencana kunjungan ke Washington meskipun belakangan ini Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadapnya terkait kejahatan perang di Gaza.
Menurut laporan media Israel, melansir Anadolu, Senin (25/11/2024), Gallant dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) selama kunjungannya, namun tanggal pasti kunjungan tersebut belum diumumkan.
Surat perintah penangkapan untuk Gallant, bersama dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dikeluarkan ICC pada Kamis (21/11/2024), atas tuduhan kejahatan perang memicu krisis kemanusiaan selama operasi militer Israel di Gaza.
Merespons hal ini, Gedung Putih menegaskan pihaknya menolak surat perintah penangkapan tersebut, dengan mengatakan pemerintah AS tak mendukung langkah ICC.
Pihak ICC menjelaskan, menurut peraturan yang berlaku, mereka tak bisa memulai persidangan tanpa kehadiran fisik terdakwa.
Baca juga:
- Gedung Putih Tolak Putusan ICC Tangkap Netanyahu dan Gallant
- Gak Terima Surat Penangkapannya Terbit, Netanyahu Cs Tantang ICC
Karena pengadilan internasional ini tak memiliki polisi sendiri untuk menegakkan surat perintahnya.Mereka bergantung pada negara anggota ICC untuk mengeksekusi perintah tersebut.
Kejahatan yang dituduhkan terhadap Gallant dan Netanyahu terjadi seiring serangan masif Israel di Gaza, yang telah memasuki tahun kedua.
Sejak dimulai, serangan ini menewaskan lebih dari 44.200 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta memicu krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan akibat blokade yang berlangsung.
Situasi ini memaksa nyaris seluruh populasi di Gaza untuk mengungsi, dengan mayoritas berada di ambang kelaparan.
ICC terus memantau perkembangan situasi ini dan berjanji akan mengusut lebih lanjut kejahatan sepanjang konflik di Jalur Gaza.
- Penulis :
- Khalied Malvino