Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Biadab! Israel Bunuh 1.400 Keluarga Palestina di Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Biadab! Israel Bunuh 1.400 Keluarga Palestina di Gaza
Foto: Serangan udara Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut. (Anadolu)

Pantau - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengungkapkan, lebih dari 1.400 keluarga dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (26/11/2024), Kemenkes Gaza tersebut menyebutkan, sekitar 7.160 kekejaman dilakukan terhadap keluarga Palestina oleh militer Israel di Gaza.

“Israel telah sepenuhnya menghapus sekitar 1.410 keluarga, yang terdiri dari 5.444 orang, dari registrasi sipil selama periode yang sama,” ujar Kemenkes Gaza, mengutip Anadolu, Rabu (27/11/2024).

Baca juga:

Tragedi ini mengungkapkan, 3.463 keluarga hanya memiliki satu orang yang selamat, sementara 2.287 keluarga lainnya memiliki lebih dari satu orang yang selamat.

Perang genosida yang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza ini terjadi setelah serangan Hamas pada Oktober 2023, mengakibatkan lebih dari 44.230 korban jiwa, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 104.600 orang terluka.

Serangan ini telah memasuki tahun kedua, dan situasi di Gaza semakin mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan internasional.

Baca juga:

Berbagai lembaga internasional dan tokoh dunia menganggap serangan ini sebagai upaya yang sengaja untuk memusnahkan penduduk Gaza, termasuk pemblokiran pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pada Kamis (21/11/2024), Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant terkait dengan tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait aksi brutalnya di Gaza, yang terus menambah penderitaan bagi rakyat Palestina yang telah lama terperangkap dalam kekerasan ini.

Penulis :
Khalied Malvino