Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Runtuhnya Rezim Assad: Babak Baru dalam Sejarah Suriah

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Runtuhnya Rezim Assad: Babak Baru dalam Sejarah Suriah
Foto: Presiden Prabowo Subianto bertemu Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Angela Rayner di Inggris, Kamis (21/11/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/am.

Pantau - Rezim Bashar al-Assad di Suriah resmi runtuh setelah perlawanan oposisi yang intens dalam beberapa pekan terakhir. Momentum ini menandai babak baru bagi negara yang telah dilanda perang saudara selama lebih dari satu dekade, mengakibatkan jutaan korban jiwa dan pengungsian.

Respons Internasional
Wakil Perdana Menteri Inggris Angela Rayner menyambut kabar ini sebagai peluang untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Suriah. Dalam wawancara dengan Sky News pada Minggu (7/12/2024), Rayner menekankan perlunya resolusi politik berbasis PBB.

"Kita ingin melihat stabilitas dan perlindungan warga sipil, karena terlalu banyak nyawa telah hilang," ujar Rayner.Inggris, tambahnya, telah mempersiapkan rencana evakuasi bagi warga negaranya di Suriah, termasuk langkah-langkah tambahan untuk menjamin keselamatan mereka.

Baca Juga:
PM Suriah Ngaku Nggak Tahu Keberadaan Bashar al-Assad
 

Eskalasi di Lapangan
Pertempuran yang memicu jatuhnya rezim Assad dimulai pada akhir November, ketika oposisi merebut kendali Aleppo dan provinsi sekitarnya. Operasi skala besar terus berlanjut hingga ke pusat kota-kota strategis seperti Homs, Hama, dan Daraa.

Pada Sabtu, pasukan oposisi melintasi pinggiran Damaskus, merebut instalasi pemerintah utama seperti Kementerian Pertahanan dan Bandara Internasional Damaskus. Keesokan harinya, ibu kota resmi berada di bawah kendali penuh kelompok anti-rezim.

Operasi Fajar Kebebasan
Di bagian utara Suriah, Tentara Nasional Suriah meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan, merebut wilayah Tel Rifaat dari kelompok PKK/YPG. Operasi ini merupakan bagian dari upaya mengamankan wilayah utara dari pengaruh kelompok bersenjata non-negara.

Harapan Baru, Tantangan Baru
Dengan jatuhnya rezim Assad, perhatian kini beralih pada upaya membangun pemerintahan transisi yang stabil dan inklusif. Meski banyak pihak optimis, tantangan ke depan termasuk potensi fragmentasi politik dan ancaman dari kelompok ekstremis yang masih aktif di beberapa wilayah Suriah.

Komunitas internasional diharapkan mendukung upaya pemulihan Suriah, baik melalui diplomasi maupun bantuan kemanusiaan, guna menciptakan perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.

Penulis :
Ahmad Ryansyah