HOME  ⁄  Internasional

Israel Tarik Pasukan dari Lebanon Pasca Gencatan Senjata dengan Hezbollah

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Israel Tarik Pasukan dari Lebanon Pasca Gencatan Senjata dengan Hezbollah
Foto: Ilustrasi Polisi Israel (getty images)

Pantau - Tentara Israel telah menarik diri dari kota Khiam di selatan Lebanon sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon, yang mulai berlaku pada 27 November 2024. Menurut laporan media Israel pada Kamis (12/12/2024), pasukan Tentara Lebanon dan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) kini mengambil alih posisi yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Israel.

Penyiar publik Israel, KAN, melaporkan bahwa Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), Jenderal Michael Kurilla, tiba di Beirut dan menyaksikan penempatan pasukan Lebanon di Khiam setelah penarikan pasukan Israel. Jenderal Kurilla juga bertemu dengan Komandan Angkatan Bersenjata Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut dalam menghentikan permusuhan yang telah berlangsung lama antara Israel dan Hezbollah.

Baca Juga:
Militer Israel Tarik Diri dari Khiam, Posisinya Digantikan Tentara Lebanon
 

Menurut Kantor Berita Negara Lebanon (NNA), pasukan Lebanon telah ditempatkan di lima lokasi sekitar Khiam dalam koordinasi dengan UNIFIL, sebuah langkah yang dianggap penting untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata ini bertujuan mengakhiri 14 bulan pertempuran antara Israel dan kelompok Hezbollah, yang telah menyebabkan lebih dari 4.000 korban jiwa dan lebih dari 16.500 orang terluka di Lebanon sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023. Selain itu, lebih dari satu juta orang telah terpaksa mengungsi.

Sebagai bagian dari perjanjian, Israel diwajibkan menarik pasukannya secara bertahap ke selatan Garis Biru, yang merupakan perbatasan de facto antara kedua negara. Sementara itu, pasukan Lebanon dijadwalkan untuk ditempatkan di wilayah selatan Lebanon dalam waktu 60 hari.

Meskipun gencatan senjata ini membawa harapan untuk menghentikan pertempuran, tantangan besar masih ada dalam memastikan stabilitas jangka panjang di wilayah yang penuh ketegangan ini.

Penulis :
Ahmad Ryansyah