Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Donald Trump Tunjuk Richard Grenell sebagai Utusan Khusus Presiden

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Donald Trump Tunjuk Richard Grenell sebagai Utusan Khusus Presiden
Foto: Presiden terpilih Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump/)

Pantau - Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Sabtu (16/12) mengumumkan penunjukan mantan Duta Besar untuk Jerman, Richard Grenell, sebagai utusan khusus presiden. Grenell akan menangani sejumlah wilayah krisis global, termasuk Korea Utara dan Venezuela.

Melalui unggahan di Truth Social, Trump menyampaikan bahwa Grenell akan mendorong perdamaian dengan kekuatan dan memprioritaskan agenda "America First." "Saya dengan bangga mengumumkan Richard Allen Grenell sebagai Utusan Khusus Presiden. Ric akan bekerja di beberapa titik panas dunia, seperti Venezuela dan Korea Utara," tulis Trump.

Grenell memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan. Pada masa jabatan pertama Trump, ia menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Jerman, Penjabat Direktur Intelijen Nasional, dan Utusan Presiden untuk Negosiasi Kosovo-Serbia.

Pengumuman ini muncul di tengah spekulasi bahwa Trump akan kembali membangun hubungan diplomatik dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, usai resmi menjabat pada 20 Januari mendatang. Trump juga menunjuk Alex Wong, mantan negosiator nuklir tingkat kerja dengan Korea Utara, sebagai Deputi Penasehat Keamanan Nasional.

Baca juga: Utusan Khusus Presiden Donald Trump Optimistis Konflik Ukraina-Rusia Bisa Selesai dalam Beberapa Bulan

Langkah ini dipandang sebagai sinyal positif untuk melanjutkan diplomasi AS dengan Pyongyang, meskipun pengamat masih ragu apakah Korea Utara akan merespons mengingat hubungan mereka yang semakin erat dengan Rusia.

Dalam wawancara dengan TIME, Trump kembali mengklaim bahwa ia memiliki hubungan baik dengan Kim Jong-un, menyebut dirinya sebagai satu-satunya pemimpin yang "dianggap" oleh pemimpin Korea Utara tersebut.

Pada masa jabatan sebelumnya, Trump dan Kim bertemu tiga kali, termasuk dalam KTT bersejarah di Singapura pada 2018. Namun, sejak pertemuan yang gagal di Hanoi pada 2019, negosiasi nuklir antara kedua negara tidak mengalami kemajuan berarti.

Richard Grenell adalah lulusan Evangel University, Missouri, di bidang pemerintahan dan administrasi publik. Ia juga meraih gelar master dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University.

Baca juga: Trump: Assad Kabur, Rusia Tak Lagi Lindungi Suriah

Penulis :
Latisha Asharani