Pantau - Qatar berencana membuka kembali kedutaan besarnya (Kedubes) di Suriah pada Selasa (17/12/2024) setelah lebih dari 13 tahun ditutup imbas jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Melansir Anadolu, Senin (16/12/2024), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar mengumumkan Khalifa Abdullah al-Mahmoud al-Sharif telah ditunjuk sebagai kepala perwakilan negara tersebut.
Kemlu Qatar menyebut, pembukaan kembali Kedubesnya di ibu kota Damaskus ini terjadi lebih dari 13 tahun setelah memutus hubungan diplomatik dengan rezim Suriah pada 2011.
Langkah ini, menurut Kemlu Qatar, mencerminkan "sikap prinsip Qatar dalam solidaritas dengan revolusi rakyat Suriah dan dukungannya yang teguh terhadap tuntutan mereka untuk martabat, kebebasan, dan keadilan sosial."
"Langkah ini juga menunjukkan penolakan tegas Qatar terhadap segala kebijakan represif rezim terhadap rakyat Suriah," tambah Kemlu Qatar.
Baca juga:
- Mesir dan Irak Tegaskan Koordinasi Arab Kunci Jaga Kesatuan Suriah
- Rusia Jalin Kontak Langsung dengan Hayat Tahrir al-Sham
Langkah ini diambil setelah delegasi diplomatik Qatar mengunjungi Damaskus untuk menyelesaikan prosedur pembukaan kembali Kedubes dan membahas cara meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan Qatar ke Suriah.
Qatar menutup Kedubesnya di Damaskus pada Juli 2011 setelah tindakan keras berdarah yang dilakukan rezim Assad terhadap protes pro-demokrasi.
Assad, yang memerintah Suriah dengan "tangan besi" selama hampir 25 tahun, kabur ke Rusia pada Minggu (8/12/2024) setelah kelompok anti-rezim merebut kendali Damaskus.
Pengambilalihan ini terjadi setelah para pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut kota-kota penting di seluruh negeri dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua pekan.
- Penulis :
- Khalied Malvino
