
Pantau - Tim pencari korban Turki secara resmi mengakhiri pencarian di Penjara Saydnaya, Suriah, setelah tidak menemukan tahanan yang terjebak di sel-sel tersembunyi.
Penjara tersebut terletak di utara Damaskus dan menjadi simbol pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di bawah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
"Seluruh bangunan telah kami cari dan analisis menggunakan scanner, namun tidak ditemukan satu pun korban yang masih hidup," ungkap Direktur Badan Bantuan Bencana Turkiye (AFAD), Okay Memis, mengutip AFP, Rabu (18/12/2024).
Pencarian dilakukan oleh tim 120 anggota atas permintaan otoritas baru Suriah. Penjara Saydnaya dikenal sebagai tempat eksekusi di luar hukum, penyiksaan, dan penculikan paksa.
Baca juga:
- Rusia Tegaskan Rakyat Suriah Harus Tentukan Masa Depannya Sendiri
- Faksi Pemberontak di Suriah Mau Dibubarkan, Sanksi Harus Dicabut!
Para tahanan di dalam kompleks tersebut telah dibebaskan oleh pemberontak Islam awal pekan ini. Namun, dugaan adanya sel-sel tersembunyi di bawah tanah memicu pencarian lebih lanjut.
Asosiasi Tahanan dan Orang Hilang Penjara Saydnaya (ADMSP) menyatakan, rumor tentang sel-sel tersembunyi tidak berdasar.
Penjara tersebut telah dicari secara menyeluruh oleh pekerja kemanusiaan Suriah, White Helmets, namun operasi pencarian dihentikan pada Selasa karena tidak menemukan korban lagi.
Menurut Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah, lebih dari 100.000 orang telah meninggal di penjara dan pusat penahanan Suriah sejak 2011, saat perang saudara di Suriah pecah.
- Penulis :
- Khalied Malvino