Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kunjungan Presiden RI ke Luar Negeri Sepanjang 2024: Meningkatkan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Kunjungan Presiden RI ke Luar Negeri Sepanjang 2024: Meningkatkan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri KTT D-8 di Istana Kepresidenan, New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Pantau - Pada tahun 2024, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, aktif melakukan serangkaian kunjungan luar negeri untuk memperkuat hubungan diplomatik dan mengembangkan kerja sama internasional di berbagai bidang. Berikut ini adalah rangkuman beberapa perjalanan internasional Presiden Prabowo dan Joko Widodo sepanjang tahun 2024.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto:

Mesir, 17–19 Desember 2024
Presiden Prabowo mengunjungi Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8. Dalam kunjungan ini, Indonesia menerima tongkat estafet kepemimpinan D-8 untuk periode 2026–2027 dari Mesir. D-8 adalah organisasi yang fokus pada kerja sama pembangunan antar negara anggota yang sebagian besar merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

China, 8–9 November 2024
Kunjungan Presiden Prabowo ke China berhasil mendatangkan investasi sebesar 10,07 miliar dolar AS (Rp157,64 triliun). Kerja sama yang dijalin meliputi ketahanan pangan, energi, hilirisasi komoditas, serta pengembangan sains dan teknologi. Selain itu, tujuh kesepakatan bilateral Indonesia-China juga ditandatangani.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Tiba di Mesir untuk KTT D-8 dan Kunjungan Kenegaraan
 

Amerika Serikat, 10–12 November 2024
Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk membahas penguatan hubungan diplomatik dan isu geopolitik, termasuk konflik Gaza dan Laut China Selatan. Presiden Prabowo juga berdialog dengan perusahaan-perusahaan besar AS yang berinvestasi di Indonesia.

Peru, 14–16 November 2024
Presiden Prabowo menghadiri KTT APEC 2024 di Peru dan memperkuat hubungan dengan Peru setelah 50 tahun kerja sama. Selain itu, ia menegaskan komitmen Indonesia dalam meratifikasi batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) dengan Vietnam dan meningkatkan hubungan dengan Kanada melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif.

Brasil, 18–19 November 2024
Pada KTT G20 di Brasil, Presiden Prabowo menyerukan pengentasan kemiskinan global dan mengedepankan komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission pada 2050.

Inggris, 20–21 November 2024
Setelah KTT G20, Presiden Prabowo berkunjung ke Inggris, di mana ia memperoleh komitmen investasi senilai 8,5 miliar dolar AS. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor pendidikan, kesehatan, serta isu lingkungan.

Uni Emirat Arab, 23 November 2024
Di Abu Dhabi, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan menyaksikan penandatanganan tujuh nota kesepahaman dalam berbagai bidang, termasuk pariwisata, kebudayaan, dan energi.

Baca Juga:
Prabowo: Ekonomi Biru Dapat Menjadi Pilar Transformasi Anggota D-8
 

Kunjungan Presiden Joko Widodo:

Filipina, 9–10 Januari 2024
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Filipina untuk memperkuat kerja sama politik, keamanan, dan ekonomi, serta menandatangani nota kesepahaman di bidang energi.

Vietnam, 12 Januari 2024
Jokowi bertemu dengan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, dan mendapatkan komitmen investasi dari VinFast untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kedua negara juga melakukan pertukaran nota kesepahaman di bidang perikanan dan teknologi informasi.

Australia, 4–6 Maret 2024
Pada KTT ASEAN-Australia, Jokowi menegaskan pentingnya kerja sama ekonomi dan strategis antara ASEAN dan Australia untuk menjaga stabilitas kawasan. Ia juga mendorong investasi Australia di Asia Tenggara dan memperkuat kerja sama dalam perdagangan bebas ASEAN-Australia-New Zealand.

Uni Emirat Arab, 17–18 Juli 2024
Jokowi berkunjung ke Abu Dhabi untuk bertemu dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Dalam kunjungan ini, kedua negara menandatangani beberapa nota kesepahaman, termasuk kerja sama di sektor nikel dan energi terbarukan.

Kesimpulan:
Pada 2024, Presiden Prabowo Subianto aktif menjalani diplomasi internasional, memperkuat hubungan dengan berbagai negara besar, dan mendorong kerjasama yang saling menguntungkan, baik dalam bidang ekonomi, energi, serta teknologi. Sementara itu, meskipun lebih banyak menyerahkan urusan luar negeri kepada Kementerian Luar Negeri, Presiden Joko Widodo tetap menunjukkan kepemimpinan dalam beberapa kunjungan penting yang turut meningkatkan peran Indonesia di kancah internasional.

Penulis :
Ahmad Ryansyah