
Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu akan tetap dirawat di rumah sakit selama beberapa hari ke depan usai menjalani operasi pengangkatan prostat, menurut kantor PM Israel.
Netanyahu menjalani operasi pada Minggu (29/12/2024) setelah dokter menemukan infeksi saluran kemih akibat pembesaran prostat jinak.
“Operasi selesai dengan sukses tanpa komplikasi. Perdana menteri sudah sadar, dalam kondisi baik, dan sepenuhnya terjaga,” ujar kantor PM Israel dalam sebuah pernyataan, mengutip Anadolu, Senin (30/12/2024).
Menurut pernyataan kantor PM Israel, Netanyahu dipindahkan ke bangsal pemulihan bawah tanah yang diperkuat karena kekhawatiran serangan roket.
Netanyahu dijadwalkan memberikan kesaksian di pengadilan pekan ini dalam kasus korupsinya, tetapi dia diprediksi absen setelah operasi tersebut.
Baca juga:
- Benjamin Netanyahu Hadiri Sidang Kasus Korupsi untuk Kelima Kalinya
- HRW Desak Negara Anggota ICC Lawan Ancaman AS-Israel
Menteri Kehakiman Israel, Yariv Levin sementara akan menjabat sebagai PM Israel selama Netanyahu dirawat.
Operasi ini dilakukan dua hari setelah militer Israel menyerbu RS Kamal Adwan di Gaza Utara pada Jumat (27/12/2024), membakar bagian fasilitas medis dan memaksa pasien serta pengungsi untuk melarikan diri.
Israel telah membunuh lebih dari 45.500 orang di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menghancurkan wilayah tersebut.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kekejaman terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang di Jalur Gaza.
- Penulis :
- Khalied Malvino