Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pemimpin Suriah Undang Delegasi Ukraina ke Damaskus, Bahas Apa?

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Pemimpin Suriah Undang Delegasi Ukraina ke Damaskus, Bahas Apa?
Foto: Pemimpin pemerintahan baru Suriah, Ahmed al-Sharaa (kanan), menyambut Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha (kiri) sebelum pertemuan di Damaskus, Senin (30/12/2024). (Getty Images)

Pantau - Pemimpin de facto Suriah, Ahmed Al-Sharaa, mengadakan pembicaraan dengan delegasi senior Ukraina yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Andrii Sybiha, Senin (29/12/2024), di Damaskus, seperti dilaporkan oleh kantor berita negara Suriah, SANA.

SANA tak memerinci terkait pertemuan tersebut, namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Jumat (27/12/2024), negaranya telah mengirimkan bantuan makanan pertama ke Suriah, yang secara tradisi merupakan sekutu dekat Rusia.

Zelenskyy mengungkapkan, 500 ton tepung gandum sudah dalam perjalanan ke Suriah sebagai bagian dari inisiatif kemanusiaan “Grain from Ukraine” yang bekerja sama dengan Program Pangan Dunia PBB (WFP).

Ukraina, yang dikenal sebagai produsen dan eksportir gandum serta biji-bijian global, berencana untuk membangun kembali hubungan dengan Suriah setelah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad dan pengungsian dirinya ke Rusia.

Baca juga:

Selama era rezim Assad, Suriah mengimpor makanan dari Rusia, bukan dari Ukraina. Namun, pasokan gandum dari Rusia ke Suriah telah disetop lantaran ketidakpastian mengenai pemerintah baru di Damaskus dan penundaan pembayaran.

Sumber Rusia dan Suriah mengungkapkan kepada Reuters pada awal Desember 2024, Rusia menghadapi kesulitan dalam mengirimkan gandum ke Suriah akibat sanksi Barat yang dikenakan pada kedua negara tersebut.

Penggulingan Assad oleh kelompok yang dipimpin Al-Sharaa, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), memunculkan pertanyaan tentang masa depan pangkalan militer Rusia di Suriah, seperti pangkalan udara Hmeimim di Latakia dan fasilitas angkatan laut Tartous.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, status pangkalan militer Rusia akan menjadi topik pembicaraan dengan kepemimpinan baru di Damaskus. Al-Sharaa menyatakan pada Desember ini bahwa hubungan Suriah dengan Rusia harus melayani kepentingan bersama kedua negara.

Sumber: SANA/Reuters

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino