HOME  ⁄  Internasional

Awali Tahun 2025, Zelenskyy Siap Pulihkan Hubungan Ukraina-Suriah

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Awali Tahun 2025, Zelenskyy Siap Pulihkan Hubungan Ukraina-Suriah
Foto: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (Getty Images)

Pantau - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan pada Kamis (2/1/2025), bahwa negaranya sedang bersiap memulihkan hubungan diplomatik dan kerja sama dengan Suriah, setelah delegasi tingkat tinggi Ukraina mengunjungi Damaskus akhir Desember 2024.

Pada Senin (30/12/2024), delegasi Ukraina yang dipimpin Menteri Luar Negeri (Menlu) Andrii Sybiha mengunjungi Damaskus, di mana ia mengadakan pembicaraan dengan Ahmed al-Sharaa, pemimpin pemerintahan baru Suriah. 

Setelahnya, delegasi ini melanjutkan perjalanan ke Beirut untuk bertemu dengan pejabat pemerintah Lebanon.

“Tahun ini, kami mungkin akan menambah Suriah sebagai salah satu mitra terpercaya. Kami tengah mempersiapkan pemulihan hubungan diplomatik dan kerja sama di organisasi internasional,” ujar Zelenskyy dalam pernyataan video usai menerima laporan dari Sybiha dan Menteri Pertanian (Mentan) Ukraina, Vitaliy Koval terkait hasil kunjungan mereka.

Zelenskyy menambahkan, kunjungan delegasi Ukraina tersebut juga akan membuka jalan bagi peningkatan perdagangan dengan Lebanon, di mana ekspor pertanian Ukraina saat ini mencapai 400 juta USD (setara Rp6,4 triliun)

“Kami sedang mempersiapkan setidaknya untuk menggandakan angka tersebut,” tutur Zelenskyy, seraya menambahkan tahun 2025 juga akan menjadi momentum bagi Ukraina untuk lebih aktif menjalin kerja sama dengan negara-negara Afrika.

Baca juga:

“Setiap kemitraan baru berarti peluang lebih besar bagi diplomasi dan ekonomi kami. Saya telah meminta Menteri Luar Negeri untuk mempersiapkan beberapa perjanjian spesifik dengan negara-negara Afrika,” imbuhnya.

Dalam unggahan terpisah, Zelenskyy menegaskan, Ukraina akan mendukung “semua upaya untuk menstabilkan Suriah.”

“Kami akan mendirikan program ‘Grain from Ukraine’ untuk bekerja sama dengan pemerintahan Suriah dan semua mitra terkait. Kami juga akan melibatkan Eropa dan Amerika demi memastikan dukungan maksimal. Stabilitas di Timur Tengah berarti lebih banyak perdamaian dan perdagangan bagi semua mitra,” jelasnya.

Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah pada 2022, ketika rezim Bashar al-Assad mengakui "kemerdekaan" wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur. 

Namun, langkah terbaru ini menandai potensi pembaruan hubungan kedua negara dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Langkah Zelenskyy ini juga menunjukkan komitmen Ukraina untuk memperluas pengaruh diplomatiknya, tak hanya di Timur Tengah, namun juga di Afrika, menciptakan peluang baru bagi ekonomi negara dan stabilitas global.

Penulis :
Khalied Malvino