Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Angka Kelahiran di Korea Selatan Meningkat untuk Pertama Kalinya dalam Sembilan Tahun

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Angka Kelahiran di Korea Selatan Meningkat untuk Pertama Kalinya dalam Sembilan Tahun
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Angka kelahiran yang terdaftar di Korea Selatan meningkat pada 2024, pertama kalinya dalam hampir satu dekade, memberikan harapan akan perubahan tren demografi. Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan melaporkan pada Jumat bahwa 242.334 kelahiran tercatat tahun lalu, naik 3,1 persen dibandingkan 2023. Kenaikan ini mengakhiri tren penurunan yang berlangsung selama delapan tahun.

“Meski populasi terus menurun selama lima tahun terakhir, peningkatan kelahiran terdaftar untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun adalah tanda positif,” ujar Kim Min-jae, Wakil Menteri Dalam Negeri dan Keamanan, sebagaimana dikutip dari The Korea Times Minggu (05/01). Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam meningkatkan layanan pengasuhan anak dan menyediakan dukungan yang komprehensif untuk mempertahankan tren ini.

Pada 2024, jumlah bayi laki-laki (123.923) melampaui bayi perempuan (118.411) sebanyak 5.512. Namun, meskipun kelahiran meningkat, penurunan populasi secara alami tetap terjadi akibat angka kematian yang mencapai 360.757, naik 1,93 persen dari tahun sebelumnya. Akibatnya, penurunan populasi menyempit menjadi 118.423, dibandingkan 118.881 pada 2023.

Baca juga: Pengadilan Korea Selatan Setujui Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol

Total populasi terdaftar Korea mencapai 51,21 juta pada 2024, menandai tahun kelima penurunan berturut-turut. Perempuan (25,71 juta) tetap lebih banyak dibandingkan laki-laki (25,49 juta) dengan selisih 220.573 orang, memperluas kesenjangan gender sejak 2015. Usia rata-rata penduduk meningkat menjadi 45,3 tahun, mencerminkan pergeseran demografi menuju masyarakat yang menua.

Kelompok usia terbesar adalah mereka yang berusia 50-an, yang mencakup 17 persen populasi, diikuti oleh usia 60-an (15,27 persen) dan 40-an (15,08 persen). Sebaliknya, anak-anak di bawah usia 10 hanya mewakili 6,13 persen populasi. Penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas) bertambah 5,41 persen menjadi 10,25 juta, hampir dua kali lipat dari populasi muda (0–14 tahun) yang turun 3,52 persen menjadi 5,46 juta. Populasi usia kerja (15–64 tahun) juga menurun 1,21 persen menjadi 35,49 juta.

Secara proporsi, lansia menyumbang 20,03 persen dari total populasi, melampaui kelompok muda yang hanya mencapai 10,67 persen. Kelompok usia kerja tetap yang terbesar dengan 69,30 persen, meskipun penurunan berkelanjutan pada kelompok ini menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan ekonomi.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Terancam Ditahan Setelah Dimakzulkan

Pejabat pemerintah mengakui bahwa meski lonjakan angka kelahiran menjanjikan, tantangan signifikan masih ada. Kebijakan untuk memperbaiki dukungan pengasuhan anak, mengurangi beban ekonomi keluarga, dan mendorong keseimbangan kerja-hidup dinilai krusial untuk mengatasi tren penurunan tingkat kelahiran dalam jangka panjang.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani