Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden Korea Selatan Dipastikan Absen dalam Sidang Pemakzulan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Presiden Korea Selatan Dipastikan Absen dalam Sidang Pemakzulan
Foto: Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dipastikan absen di sidang perdana pemakzulannya pekan depan karena alasan keamanan. (Getty Images)

Pantau – Drama politik di Korea Selatan makin panas. Presiden Yoon Suk-yeol dipastikan absen dalam sidang perdana pemakzulannya pekan ini lantaran alasan keamanan. Hal ini disampaikan langsung oleh pengacaranya pada Minggu (12/1/2025).

Baca juga: Yoon Suk Yeol Siap Terima Keputusan Pemakzulannya

Sejak dicopot dari jabatannya bulan lalu gara-gara deklarasi darurat militer yang cuma sebentar tapi bikin negara kacau balau, Yoon memilih "ngumpet" di kediaman presiden dengan penjagaan super ketat dari pasukan elit.

Nggak cuma itu, Yoon juga ogah ketemu jaksa dan penyidik. Bahkan, pasukan pengamannya sukses menggagalkan upaya penangkapannya setelah drama ketegangan berjam-jam awal bulan ini.

Sidang Jalan Terus Tanpa Yoon

Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan sudah ngejadwalin lima kali sidang mulai 14 Januari hingga 4 Februari 2025. Kalau Yoon tetap absen, sidang bakal jalan terus tanpa kehadirannya.

"Ada kekhawatiran soal keamanan dan potensi insiden. Jadi, presiden nggak bisa hadir di sidang 14 Januari," kata pengacaranya, Yoon Kab-keun, dalam pernyataan yang dikirim ke AFP.

"Tapi, presiden siap hadir kapan pun kalau masalah keamanan sudah beres," sambungnya.

Baca juga: Polisi Korea Selatan Buru Yoon Suk Yeol yang Diduga Kabur

MK Korea Selatan bakal memutuskan apakah pemakzulan Yoon sah atau justru dia bakal balik lagi ke kursi presiden.

Ancaman Penangkapan Kedua Menghantui

Di sisi lain, penyidik yang mau memeriksa Yoon terkait tuduhan pemberontakan karena deklarasi darurat militer itu lagi siap-siap bikin skenario upaya penangkapan kedua.

Tim pengacaranya ngotot bilang kalau surat perintah penangkapan awal selama tujuh hari dan yang baru-baru ini keluar itu "nggak sah". Durasi surat baru ini masih dirahasiakan, tapi media lokal bisik-bisik kalau lebih lama dari sebelumnya.

Aksi Demo Makin Memanas

Pendukung dan penentang Yoon terus berdemo hampir setiap hari di Seoul sejak krisis ini meledak. Minggu (12/1/2025) kemarin, dua kubu ini kembali turun ke jalan, ada yang menuntut pemakzulan Yoon dibatalkan, ada juga yang mendesak dia segera ditahan.

Pengacara Yoon bilang, pasukan pengamanan presiden (Paspampres) sekarang lagi dalam status "siaga penuh".

Baca juga: KPK Korsel Batal Tangkap Presiden Yoon Suk Yeol, Ternyata gegara Ini

Tim dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan polisi juga lagi mematangkan strategi untuk penangkapan berikutnya, yang katanya bisa jadi percobaan terakhir.

CIO sudah wanti-wanti, siapa pun yang halangi proses hukum bakal langsung ditahan. Pihak kepolisian juga sudah rapat bareng pejabat tinggi mereka pada Jumat (10/1/2025) untuk mematangkan rencana ini.

Menurut Reuters, tim pengacara Yoon sudah mengajukan surat penunjukan kuasa hukum baru pada Minggu (12/1/2025) sore, tapi nggak dijelaskan lebih lanjut.  

Pejabat Keamanan Mundur, Ada Apa?

Mantan Kepala Dinas Keamanan Presiden Korea Selatan, Park Chong-jun, yang baru mundur Jumat (10/1/2025) lalu, ditanyai selama dua hari, namun tetap memilih bungkam soal alasan pengunduran dirinya.  

"Saya kooperatif dan mengikuti penyelidikan dengan baik," katanya singkat ke wartawan pada Sabtu (11/1/2025).

Penggantinya, Kim Seong-hun, malah nggak mau datang ke panggilan ketiga dari penyidik dengan alasan harus jaga Yoon. Alhasil, dia bisa kena ancaman penangkapan juga.

Kondisi politik Korea Selatan makin panas. Apakah Yoon bakal kembali duduk di kursi presiden atau resmi dilengserkan? Publik menanti jawaban dari MK Korea Selatan.

Sumber: China Daily/Xinhua News Agency

Penulis :
Khalied Malvino