HOME  ⁄  Internasional

TikTok Tetap Gaji Karyawannya Meski Terancam Diblokir di AS

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

TikTok Tetap Gaji Karyawannya Meski Terancam Diblokir di AS
Foto: Ilustrasi TikTok dilarang di Amerika Serikat (AS). (Getty Images)

Pantau - TikTok memastikan akan tetap membayar gaji karyawan di Amerika Serikat (AS) meskipun Mahkamah Agung (MA) AS tidak membatalkan regulasi yang memaksa penjualan atau pemblokiran aplikasi video pendek itu.

Baca juga: TikTok Dituduh Mengabaikan Eksploitasi Anak Lewat Fitur Siaran Langsung

Hal ini disampaikan langsung oleh manajemen TikTok dalam memo internal yang diperoleh Reuters, dikutip Rabu (15/1/2025). Platform yang super populer ini dimiliki ByteDance, perusahaan asal Tiongkok, dan memiliki 7.000 karyawan di AS.  

"Kesejahteraan kalian adalah prioritas utama. Saya ingin menegaskan kembali bahwa sebagai karyawan di AS, pekerjaan, gaji, dan tunjangan kalian aman. Kantor kita juga akan tetap buka, meski situasi ini belum selesai sebelum batas waktu 19 Januari," tulis manajemen TikTok dalam memo tersebut.

Ancaman Pemblokiran Makin Dekat

Pekan lalu, MA AS tampaknya cenderung mendukung Undang-Undang (UU) yang disahkan pada April 2024, meskipun Presiden terpilih Donald Trump dan sejumlah anggota DPR AS meminta perpanjangan batas waktu 19 Januari 2025.

Trump, yang akan dilantik sehari setelah aturan tersebut berlaku, menyatakan ingin punya waktu lebih untuk mencari "penyelesaian politik" terkait masalah ini.

TikTok Siap Hadapi Segala Skenario

TikTok menegaskan, mereka sedang menyusun strategi menghadapi berbagai kemungkinan.

Baca juga: Larangan TikTok di AS: Solusi Menjaga Kemanan Anak atau Ancaman Pengawasan

"Tim manajemen kami tetap fokus penuh merencanakan berbagai skenario dan menentukan langkah terbaik ke depan," tegas TikTok dalam memo tersebut.  

Mereka juga menjelaskan, UU tersebut tidak langsung berdampak pada entitas tempat karyawan bekerja, melainkan hanya memengaruhi pengalaman pengguna di AS.

Manajemen TikTok berkomitmen untuk terus mencari solusi demi melindungi karyawan dan 170 juta penggunanya di AS.

Jika Blokir jadi Kenyataan, Apa yang Terjadi?

Jika MA AS melanggengkan regulasi tersebut sebelum Minggu (19/1/2025), TikTok akan dilarang diunduh di App Store milik Apple dan Google Play Store.

Namun, pengguna yang sudah menginstal aplikasi masih bisa mengaksesnya sementara waktu. Sayangnya, layanan TikTok akan perlahan memburuk dan akhirnya berhenti total karena perusahaan lain dilarang memberi dukungan teknis.

Di tengah ancaman pemblokiran di AS, TikTok tetap tenang dan memastikan kesejahteraan karyawan jadi prioritas. Apakah TikTok bakal bertahan atau harus angkat kaki dari Negeri Paman Sam?

Sumber: Reuters

Penulis :
Khalied Malvino