billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Gencatan Senjata di Gaza Resmi Berlaku, Pasukan Israel Tarik Kendaraan dari Rafah

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Gencatan Senjata di Gaza Resmi Berlaku, Pasukan Israel Tarik Kendaraan dari Rafah
Foto: Pemerintah Gaza, Sabtu (18/1/2025) mengumumkan mereka telah menyelesaikan rencana komprehensif untuk menyikapi perjanjian gencatan senjata antara faksi-faksi Palestina dan Israel, yang dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) pagi. /ANTARA/Anadolu/py

Pantau - Gencatan senjata di Gaza, Palestina, resmi dimulai hari ini, Minggu (19/1/2025) pada pukul 8.30 pagi waktu setempat. Pasukan Israel telah memulai proses penarikan dari pusat Kota Rafah, yang terletak di wilayah selatan Gaza.

Menurut laporan Al Jazeera pada Minggu (19/1), militer Israel mulai menarik kendaraan mereka dari pusat kota Rafah. Pasukan tersebut mundur menuju area yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi, yang berada di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

Kendati demikian, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa pasukan Israel masih melakukan serangan di kamp pengungsi Nuseirat, yang terletak di Jalur Gaza bagian tengah, hanya beberapa jam sebelum waktu gencatan senjata yang telah disepakati. Selain itu, serangan udara juga dilancarkan oleh pasukan Israel di Kota Gaza bagian utara dan Kota Rafah di bagian selatan.

Baca juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Berlaku, Dimulai Minggu 19 Januari Pagi Ini

Hingga saat ini, informasi terkait jumlah korban jiwa belum diketahui. Namun, Otoritas Palestina menyatakan bahwa sejak pengumuman gencatan senjata pada Rabu lalu, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina, yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak.

Gencatan senjata yang berlaku hari ini memunculkan perasaan yang beragam di kalangan warga Gaza. Banyak dari mereka telah mengemasi barang-barang seadanya dengan harapan bisa kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka setelah gencatan senjata berlaku.

Souad Warshaga, salah seorang warga yang mengungsi, mengungkapkan perasaan bahagianya. Ia berharap dapat segera kembali ke rumahnya di wilayah Gaza utara.

Baca juga: WHO Targetkan 500-600 Truk Bantuan Harian ke Gaza Pascagencatan Senjata

"Kami sedang mempersiapkan barang-barang kami untuk kembali ke daerah dan lingkungan kami yang sangat kami rindukan. Kami tidak sabar menunggu hingga saat perjanjian gencatan senjata akan resmi berlaku. Saya ingin menjadi salah satu orang pertama yang meninggalkan tempat ini dan kembali ke rumah kami," kata dia.

Sementara itu, pengungsi lainnya, Latifa Qashqash, mengungkapkan rasa bahagianya karena berkesempatan untuk kembali ke tempat asalnya. Namun, di saat yang sama, ia juga merasa cemas dan khawatir bahwa Israel mungkin melanggar kesepakatan dan melancarkan serangan mendadak.

"Saya bahagia karena saya akan kembali ke daerah dan tempat asal saya. Saya juga takut. Karena saya tidak percaya kepada orang Israel. Saya juga sedih karena kehilangan orang-orang yang kami cintai dan harta benda kami. Kami akan meninggalkan tenda di sini untuk tinggal di tenda di sana," ujarnya.

Baca juga: Kerikil Tajam Ganggu Akses Bantuan Kemanusiaan usai Gencatan Senjata Gaza
 

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Firdha Riris