
Pantau - Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengajukan permohonan anggaran sebesar US$500 juta (setara Rp8,13 triliun) untuk tahun 2025 guna mendukung investigasi pelanggaran HAM di berbagai negara, mulai dari Suriah hingga Sudan. Ia memperingatkan, tanpa dana yang cukup, banyak nyawa bisa terancam.
Baca juga: Tim Pencari Korban Turki Akhiri Pencarian di Penjara Saydnaya Suriah
Kantor HAM PBB terus menghadapi kekurangan pendanaan yang kronis, dan situasi ini dikhawatirkan semakin memburuk akibat pemotongan bantuan luar negeri oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Permohonan dana tahunan ini bertujuan untuk menutupi kebutuhan di luar anggaran tetap PBB, yang hanya mencakup sebagian kecil dari total kebutuhan kantor tersebut.
"Pada 2025, kami memperkirakan tantangan besar terhadap hak asasi manusia tidak akan berkurang," ungkap Komisaris Tinggi HAM PBB, Volker Turk, dalam pidatonya di PBB, Jenewa, Swiss.
"Saya sangat khawatir bahwa jika kami tidak mencapai target pendanaan pada 2025, banyak orang akan dibiarkan berjuang sendiri tanpa dukungan memadai," tambahnya.
Baca juga: Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 3 Jurnalis, HRW: Ini Kejahatan Perang!
Ia menjelaskan, kekurangan dana dapat memicu lebih banyak orang tetap dalam penahanan ilegal, pemerintah terus menjalankan kebijakan diskriminatif, pelanggaran HAM tidak terdokumentasi, dan para pembela HAM kehilangan perlindungan.
"Singkatnya, nyawa berada dalam ancaman," tegasnya.
Kantor HAM PBB hanya menerima sekitar 5 persen dari anggaran tetap PBB, sementara mayoritas dananya berasal dari sumbangan sukarela dalam tanggapan terhadap permohonan tahunan yang diumumkan pada Kamis (30/1/2025).
Negara-negara Barat menjadi penyumbang terbesar, dengan AS menyumbang US$35 juta (sekitar Rp568,9 miliar) tahun lalu, atau sekitar 15 persen dari total dana yang diterima pada 2024, diikuti oleh Komisi Eropa, menurut data PBB. Namun, kantor tersebut hanya menerima sekitar setengah dari target US$500 juta (setara Rp8,13 triliun) yang diajukan pada 2024.
Sumber: REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino