HOME  ⁄  Internasional

Rencana Trump di Jalur Gaza Picu Kembalinya Operasi Militer Israel

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Rencana Trump di Jalur Gaza Picu Kembalinya Operasi Militer Israel
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu bersalaman usai konferensi pers bersama di East Room, Gedung Putih, Washington, Selasa (4/2/2025). (Getty Images)

Pantau - Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pengambilalihan Jalur Gaza kembali menimbulkan perdebatan di Timur Tengah.

Baca juga: Trump: AS akan Kuasai Gaza dan Ubah Jadi 'Riviera Timur Tengah'

Kepada Pantau.com, Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, menilai kebijakan Trump hanya akan memperkuat posisi Israel dan memperburuk situasi di Gaza. 

Menurutnya, tujuan prioritas Israel tetap sama, yakni menghabisi Hamas, membebaskan semua sandera, dan menjadikan Gaza bebas dari kelompok milisi.

"Tentu saja karena kepentingan Netanyahu adalah menghabisi Hamas, membebaskan semua sandera, dan menjadikan Gaza bebas dari milisi-milisi," ujar Faisal, Rabu (5/2/2025).

Baca juga: Pengambil Alihan Jalur Gaza Bentuk Frustrasi AS dan Israel Hadapi Hamas

Assegaf juga menegaskan harapan akan berdirinya negara Palestina semakin tidak realistis. Dengan kebijakan yang terus menguntungkan Israel dan lemahnya posisi Palestina di kancah internasional, ia pesimis solusi dua negara bisa terwujud.

"Saya masih yakin negara Palestina itu khayalan," tambahnya.

Pernyataan ini mencerminkan skeptisisme terhadap masa depan Palestina, terutama dengan dominasi Israel yang semakin kuat dan lemahnya dukungan global terhadap perjuangan Palestina.

Dengan kondisi ini, apakah Palestina masih punya peluang untuk merdeka?

Penulis :
Khalied Malvino