Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Serangan Rusia Rusak Fasilitas Gas Ukraina di Poltava

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Serangan Rusia Rusak Fasilitas Gas Ukraina di Poltava
Foto: Tim penyelamat membersihkan puing dan mencari korban di gedung yang rusak akibat serangan Rusia di Poltava, Ukraina, pada 1 Februari 2025. (Getty Images)

Pantau - Serangan Rusia pada fasilitas produksi gas alam di wilayah Poltava, Ukraina, merusak beberapa fasilitas vital, menurut perusahaan minyak dan gas milik negara Naftogaz serta Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, pada Selasa (11/2/2025).

Baca juga: Ukraina Hancurkan 37 Drone Rusia, Serang Depo KA dan Rumah Warga

Dalam pernyataannya, Naftogaz mengonfirmasi kerusakan fasilitas produksi gas mereka di wilayah Poltava namun bersyukur tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Naftogaz kini sedang berupaya menstabilkan pasokan gas di Poltava. Serangan itu mengakibatkan sembilan pemukiman di distrik Myrhorod kehilangan pasokan gas.

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia meningkatkan serangannya terhadap fasilitas penyimpanan dan produksi gas Ukraina, yang sebelumnya lebih fokus pada sektor kelistrikan.

Fasilitas penyimpanan gas Ukraina berada di bagian barat negara tersebut, sementara kapasitas produksi gas utama terletak di wilayah timur, khususnya di wilayah Kharkiv dan Poltava.

Baca juga: Rusia Serang Zaporizhzhia, Bayi 2 Bulan Ikut Jadi Korban

Demi menanggulangi dampak serangan ini, Ukraina diperkirakan akan meningkatkan impor gas lebih dari 16,7 juta meter3 pada Selasa (11/2/2025), naik sedikit dari 16,3 juta meter3 pada Senin (10/2/2025).

Di musim dingin, konsumsi gas harian Ukraina berkisar antara 110-140 juta meter kubik, yang dipenuhi hampir setengahnya oleh produksi lokal dan separuh lainnya dari cadangan penyimpanan.

Namun, cadangan gas di fasilitas penyimpanan kini semakin menipis, yang mengancam kemampuan Ukraina untuk memenuhi kebutuhan gas harian. 

Oleh karena itu, Ukraina diprediksi bakal menambah impor gas dari beberapa negara tetangga seperti Hungaria, Slovakia, dan Polandia.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino