
Pantau.com - McDonald mengumumkan rencana pengurangan bertahap terkait penggunaan antibiotik pada daging sapi. Hal itu memperluas reformasi berorientasi kesehatan pada sumber daging selain ayam.
Raksasa makanan cepat saji itu menjelaskan proses dibagi ke dalam tiga tahap. Di mana, pada awalnya akan dilakukan penelitian terhadap 10 pasar sumber daging sapi, dari penggunaan antibiotik dari pertenakan. Targetnya dilakukan pada 2020 mendatang.
"McDonald's percaya bahwa resistensi antibiotik adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting dan kami menganggap serius posisi unik kami untuk mengatasi tantangan ini," kata Wakil Presiden Global McDonald's Keith Kenny, yang dikutip dari AFP, Jumat (14/12/2018).
Baca juga: Begini Perlakuan Diskriminasi McDonald's Australia Terhadap Pekerja Usia Senja
Selain McDonald's, Walmart, Tyson Foods, dan produsen daging lainnya juga telah mengumumkan rencana untuk membatasi atau menghentikan penggunaan antibiotik pada ayam.
Peringatan tentang resistensi antibiotik dari pejabat kesehatan dan resolusi Majelis Umum PBB pada bulan September 2016 menyatakan akan ada hal penting jika penggunaan antiobiotik dihilangkan.
Namun, seorang ahli kebijakan pangan Lena Brook mengatakan, meskipun gelombang pengumuman tentang penurunan antibiotik pada ayam tengah gencar, praktik tersebut belum menyentuh daging sapi.
Baca juga: Super Fatal! Tengok Apa yang Dipanggang oleh Karyawan Restoran Cepat Saji Ini
"Sebagian besar obat-obatan ini secara rutin didistribusikan secara massal dalam makanan atau air, seringkali untuk hewan yang tidak sakit untuk membantu mereka bertahan hidup," kata Brook.
"Bahkan ketika gelombang reformasi terjadi di industri ayam, industri daging sapi AS telah terbang di bawah radar mengenai masalah ini terlalu lama.
"Dalam perjuangan yang sedang berlangsung untuk mengakhiri penggunaan antibiotik berlebihan, langkah ini dari McDonald's mengirimkan pesan yang jelas bahwa bisnis seperti biasa tidak akan lagi dapat diterima," pungkas Brook.
- Penulis :
- Widji Ananta