HOME  ⁄  Internasional

Presiden Prabowo Minta Kualitas Penyaluran KUR Jadi Prioritas, Menteri UMKM Soroti Peran Industri Penjaminan

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Presiden Prabowo Minta Kualitas Penyaluran KUR Jadi Prioritas, Menteri UMKM Soroti Peran Industri Penjaminan
Foto: Penyaluran KUR untuk UMKM diminta tidak hanya mengedepankan kuantitas tetapi juga kualitas.

Pantau - Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga kualitas dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), bukan sekadar mengejar kuantitas.

"Amanah dan perintah dari Pak Presiden kepada saya sebagai Menteri UMKM adalah memastikan kualitas pendistribusian KUR harus terus meningkat. Artinya ada kata ‘kualitas’, jadi tidak bisa hanya sekedar ‘kuantitas’."

Maman menegaskan bahwa penyaluran KUR yang terlalu fokus pada kuantitas berpotensi menimbulkan risiko, sehingga perlu diimbangi dengan penguatan aspek kualitas.

Peran Industri Penjaminan dalam Menjaga Kualitas KUR

Untuk memastikan kualitas penyaluran KUR, Maman menekankan pentingnya peran industri penjaminan sebagai bagian dari ekosistem pembiayaan UMKM.

Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan harus hadir membangun ekosistem UMKM yang tangguh dan berkelanjutan.

Salah satu langkah strategis adalah memperkuat peran industri penjaminan dalam memperlancar akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil.

"Aspek keberlanjutan dan semangat kolaboratif harus menjadi fokus utama dalam membangun ekosistem pembiayaan UMKM yang sehat."

Maman mengajak semua pihak untuk bergotong royong menjaga keberlanjutan UMKM karena sektor ini menghadapi berbagai tantangan kompleks.

Kolaborasi lintas pihak antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan perusahaan penjaminan menjadi kunci utama.

Indonesia Guarantee Summit 2025: Forum Strategis untuk UMKM

Maman mengapresiasi penyelenggaraan "Indonesia Guarantee Summit 2025" sebagai forum penting untuk menjaring masukan dari pelaku industri penjaminan.

Kementerian UMKM membutuhkan masukan dari Asippindo (Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia) untuk merancang kebijakan dan program yang relevan dan tepat sasaran.

Acara ini diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh Asippindo dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan seperti perusahaan penjaminan nasional dan daerah, kementerian/lembaga, OJK, pelaku industri keuangan, serta perwakilan UMKM dari berbagai wilayah.

Ketua Asippindo Ivan Soeparno menegaskan bahwa industri penjaminan kini memiliki posisi strategis sebagai aktor utama dalam ekosistem pembiayaan UMKM.

Perusahaan penjaminan memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara UMKM dan lembaga keuangan.

"Industri penjaminan menjadi jembatan dalam mengatasi kesenjangan akses pembiayaan. Melalui skema penjaminan kredit modal kerja dan investasi, kami menurunkan risiko lembaga keuangan, mendorong pemerataan ekonomi hingga pelosok, mendukung digitalisasi UMKM, serta memfasilitasi pendampingan agar UMKM naik kelas dan berdaya saing global."

Asippindo yang berdiri sejak 2012 kini memiliki 23 anggota, terdiri dari 3 grup BUMN, 18 perusahaan daerah (Jamkrida), dan 2 perusahaan swasta.

Perusahaan-perusahaan ini turut menjamin pembiayaan modal kerja, investasi produktif, dan proyek strategis nasional yang melibatkan pelaku UMKM.

Penulis :
Pantau Community