
Pantau - Kelompok Houthi menyatakan bahwa serangan udara Amerika Serikat di ibu kota Yaman, Sana’a, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 30 orang lainnya, dalam serangan yang dilaporkan menghantam area pasar dan zona permukiman.
Laporan ini dikutip dari kantor berita Saba yang dikelola Houthi, berdasarkan pernyataan resmi dari kementerian terkait di wilayah tersebut.
Serangan tersebut dilaporkan terjadi semalam di distrik Farwa, Sana’a.
Serangan Meluas dan Korban Bertambah
Selain di Sana’a, serangan udara AS juga dilaporkan terjadi pada Minggu malam di provinsi Marib, Hodeida, dan Saada—yang dikenal sebagai benteng pertahanan Houthi.
Militer AS diketahui telah melancarkan serangan hampir setiap hari selama sebulan terakhir dengan sasaran kelompok Houthi yang disebut didukung Iran.
Serangan-serangan ini dimaksudkan untuk menghentikan gangguan terhadap jalur pengiriman internasional di wilayah Teluk.
Houthi menyebut serangan Kamis lalu di pelabuhan minyak Ras Issa menewaskan 80 orang dan melukai 150 orang.
Reaksi Internasional dan Latar Belakang Konflik
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi serangan oleh AS ke wilayah Yaman.
Namun, Guterres juga menyerukan agar kelompok Houthi menghentikan serangan rudal terhadap Israel dan terhadap kapal-kapal komersial di Teluk.
Kelompok Houthi mulai meluncurkan serangan rudal sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas dalam konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Serangan dari AS terhadap Yaman ini telah dimulai sejak Januari 2024 dan meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun ini.
- Penulis :
- Gian Barani