Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Macron dan Tokoh Nasional Kutuk Keras Insiden Islamofobia

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Macron dan Tokoh Nasional Kutuk Keras Insiden Islamofobia
Foto: Macron Kutuk Pembunuhan Jemaah Masjid di Prancis, Serukan Perlindungan Kebebasan Beribadah (Sumber: ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk keras pembunuhan brutal terhadap seorang jemaah Muslim di dalam masjid di Prancis selatan.

Macron menegaskan bahwa rasisme dan kebencian atas dasar agama "tidak memiliki tempat" di Prancis.

Ia juga menyatakan bahwa "kebebasan beribadah tidak boleh dilanggar" melalui unggahan di platform X.

Macron menyampaikan dukungan kepada "warga Muslim Prancis" setelah serangan mematikan yang terjadi di desa La Grand-Combe, wilayah Gard.

Perdana Menteri Francois Bayrou mengutuk insiden tersebut dan menyebutnya sebagai "kebiadaban Islamofobik."

Dewan Iman Muslim Prancis (CFCM) menggambarkan serangan itu sebagai "aksi teror anti-Muslim" dan menyerukan peningkatan kewaspadaan di kalangan komunitas Muslim.

Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi Prancis (CRIF) juga mengecam pembunuhan tersebut sebagai "kejahatan keji yang seharusnya menggugah nurani seluruh rakyat Prancis."

Pelaku Ditahan, Proses Ekstradisi Berjalan

Pelaku serangan diidentifikasi sebagai Olivier H., seorang warga negara Prancis keturunan Bosnia yang lahir pada tahun 2004.

Olivier H. menyerahkan diri kepada kepolisian di Pistoia, Italia, pada Minggu malam setelah beberapa hari buron.

Saat ini pelaku telah ditahan dan proses ekstradisinya ke Prancis sedang berlangsung.

Korban adalah seorang pria berusia 24 tahun asal Mali yang ditikam saat sedang melaksanakan salat di dalam masjid pada Jumat pagi.

Penulis :
Gian Barani