Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ketegangan Memuncak Pasca Serangan di Kashmir India, Pakistan Mulai Serangan Balasan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Ketegangan Memuncak Pasca Serangan di Kashmir India, Pakistan Mulai Serangan Balasan
Foto: India Lancarkan Serangan Rudal ke Pakistan dalam Operasi Sindoor, Tiga Tewas(Sumber: ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - India meluncurkan serangan rudal ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Selasa malam, 6 Mei 2025, menargetkan sejumlah lokasi yang diklaim sebagai infrastruktur teroris.

Ledakan terdengar di beberapa wilayah, termasuk Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli, sebagaimana dikonfirmasi oleh Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan.

Chaudhry menyatakan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan belasan lainnya terluka akibat serangan yang diluncurkan India dari wilayah udaranya sendiri.

Ia juga menegaskan bahwa Pakistan telah memulai serangan balasan terhadap India sebagai respons atas serangan tersebut.

India Klaim Targetkan Infrastruktur Teroris, Bukan Fasilitas Militer

Kementerian Pertahanan India menyebut serangan tersebut sebagai bagian dari Operasi Sindoor, yang menargetkan sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir Pakistan.

India mengklaim target serangan adalah infrastruktur teroris yang diduga menjadi tempat perencanaan serangan terhadap India.

"Tindakan kami terarah, terukur, dan tidak bersifat eskalatif. Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran. India telah menunjukkan pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode pelaksanaan," demikian pernyataan resmi dari pihak India.

Ketegangan antara kedua negara memuncak sejak serangan di Pahalgam, Kashmir India, pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 orang.

India menuduh Pakistan berada di balik serangan tersebut dan menyebut adanya keterlibatan lintas batas.

Namun, Pakistan membantah tudingan tersebut dan menolak adanya keterlibatan dalam serangan di wilayah Kashmir India.

Pasca insiden tersebut, kedua negara telah melakukan berbagai aksi saling balas, termasuk penangguhan penerbitan visa dan pengusiran diplomat.

Penulis :
Balian Godfrey