
Pantau - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan peningkatan tajam kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Laporan tersebut dirilis pada Kamis, 8 Mei 2025, dan mencatat 13 serangan terbaru yang menyebabkan empat warga Palestina terluka.
Akibat serangan tersebut, dua keluarga Palestina terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Selain itu, OCHA mencatat adanya kerusakan signifikan pada bangunan dan lahan pertanian milik warga sipil Palestina.
Permukiman Ilegal dan Penculikan Anak Perparah Situasi
Kekerasan oleh pasukan Israel disebut meningkat seiring dengan meluasnya permukiman ilegal serta bertambahnya pos-pos terdepan militer Israel di Tepi Barat.
Dalam tiga pekan terakhir, tercatat lima insiden penculikan atau penangkapan warga Palestina di wilayah Provinsi Nablus, Ramallah, dan Hebron.
Salah satu insiden paling mengerikan terjadi di Beit Furik, wilayah timur Nablus.
Dalam peristiwa tersebut, pasukan Israel bersenjata pisau dan batu dilaporkan mengejar anak-anak Palestina.
Dua anak bersaudara, seorang remaja putri berusia 13 tahun dan adik laki-lakinya yang baru berusia 3 tahun, diculik oleh pasukan.
Keduanya kemudian ditemukan dalam kondisi terikat di pohon, menandai eskalasi kekerasan yang menyasar kelompok paling rentan di wilayah konflik.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Ricky Setiawan