Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

India dan Pakistan Terlibat dalam Perang Drone Pertama di Dunia, Klaim dan Serangan Saling Dilontarkan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

India dan Pakistan Terlibat dalam Perang Drone Pertama di Dunia, Klaim dan Serangan Saling Dilontarkan
Foto: Seorang tentara India mengoperasikan pesawat nirawak (drone) pengintai di tengah meningkatnya ketegangan di Jammu dan Kashmir (sumber: NurPhoto via Getty Images)

Pantau - Perang pesawat nirawak (drone) pertama di dunia pecah antara India dan Pakistan pada Kamis (8/5/2025), ditandai dengan saling tuduh peluncuran drone dan rudal ke wilayah masing-masing.

India menuduh Pakistan meluncurkan gelombang drone dan rudal ke tiga pangkalan militer di wilayah India dan Kashmir yang dikuasainya.

Sebaliknya, Pakistan membantah tuduhan itu dan menyatakan telah menembak jatuh 25 drone India dalam beberapa jam terakhir di sejumlah kota besar seperti Karachi, Lahore, dan Rawalpindi.

Hingga saat ini, pemerintah India belum memberikan tanggapan resmi atas klaim tersebut.

Eskalasi Konflik dan Dampak Serangan

Para ahli menilai bentrokan ini sebagai fase baru dan berbahaya dalam rivalitas militer dua negara, karena kini melibatkan senjata tak berawak yang sulit dilacak dan bisa disangkal keterlibatannya.

"Konflik Indo-Pakistan sedang bergerak ke era pesawat nirawak baru - di mana 'mata tak terlihat' dan presisi tak berawak dapat menentukan eskalasi atau pengekangan. Jadi, di langit Asia Selatan yang diperebutkan, pihak yang menguasai perang pesawat nirawak tidak akan hanya melihat medan perang - mereka akan membentuknya," kata Jahara Matisek, profesor di US Naval War College.

Sejak Rabu pagi, Pakistan mengklaim serangan udara India dan tembakan lintas batas menewaskan 36 orang dan melukai 57 lainnya di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

India menyatakan 16 warganya tewas akibat penembakan Pakistan, dan mengklaim serangan rudal sebagai balasan atas serangan militan terhadap turis India di Pahalgam bulan lalu, tuduhan yang dibantah Pakistan.

Militer India juga menyebut berhasil menetralkan sistem radar dan pertahanan udara Pakistan, termasuk satu di Lahore, namun hal ini dibantah oleh Islamabad.

Peran Strategis Drone dalam Konflik Modern

Drone menjadi alat utama dalam konflik modern karena mampu melakukan pengintaian dan serangan presisi dari jarak jauh tanpa risiko korban di pihak penyerang.

Jenis drone yang digunakan India antara lain UAV pengintaian buatan Israel seperti IAI Searcher dan Heron, serta amunisi Harpy dan Harop yang berfungsi ganda sebagai rudal.

Harop mampu secara otonom melakukan pengintaian dan menyerang target, sementara Heron dikenal sebagai “mata ketinggian tinggi India di langit.”

IAI Searcher Mk II dapat beroperasi hingga 18 jam dengan jangkauan 300 km dan ketinggian 7.000 meter.

India juga sedang meningkatkan kemampuan melalui pembelian 31 drone MQ-9B Predator dari AS senilai USD 4 miliar, yang memiliki kemampuan terbang hingga 40 jam dan ketinggian 40.000 kaki.

Selain itu, India mengembangkan taktik swarm drone untuk membanjiri sistem pertahanan musuh dengan banyak UAV kecil sehingga drone bernilai tinggi bisa menembus masuk.

Kekuatan Drone Pakistan dan Implikasi Keamanan Kawasan

Pakistan juga memiliki armada drone yang luas dan beragam, termasuk sistem buatan Tiongkok, Turki, dan dalam negeri seperti CH-4, Bayraktar Akinci, Burraq, dan Shahpar.

Analis pertahanan Ejaz Haider menyebut inventaris drone Pakistan mencakup lebih dari seribu unit, termasuk amunisi berkeliaran untuk meningkatkan daya serang.

Menurut Prof Matisek, penggunaan drone sebagai alat penargetan dan pemicu radar menjadikannya “pengganda kekuatan” dalam upaya melemahkan sistem pertahanan udara lawan tanpa mengorbankan pesawat berawak.

Konflik yang terus meningkat ini menambah kekhawatiran internasional terhadap stabilitas kawasan Asia Selatan, apalagi kedua negara memiliki senjata nuklir dan sejarah panjang konfrontasi militer.

Penulis :
Leon Weldrick