Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Iran Nilai Perundingan Nuklir di Oman Lebih Serius, Tegaskan Tidak Akan Lepas Hak Nuklir Damai

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Iran Nilai Perundingan Nuklir di Oman Lebih Serius, Tegaskan Tidak Akan Lepas Hak Nuklir Damai
Foto: Iran sebut perundingan nuklir terbaru dengan AS di Oman lebih serius, namun tetap tegaskan tidak akan menyerah atas hak nuklir damai.

Pantau - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat di Muscat, Oman, untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 kini berlangsung dengan nuansa yang "jauh lebih serius dan jujur".

Perundingan tersebut membahas kelanjutan dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), yang sebelumnya ditinggalkan Amerika Serikat secara sepihak pada tahun 2018 di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Penarikan diri AS dari JCPOA membuat Iran secara bertahap mengurangi kepatuhannya terhadap berbagai komitmen dalam perjanjian tersebut.

Iran Tolak Pembongkaran Fasilitas Nuklir, Tegaskan Tujuan Sipil

Setelah putaran keempat perundingan di Muscat, Araghchi menyebut pembahasan telah masuk pada proposal yang lebih spesifik dan mencatat adanya "kemajuan", meski mengakui bahwa isu yang dibahas sangat kompleks.

Negosiasi yang berlangsung selama tiga jam ini merupakan kelanjutan dari sesi sebelumnya yang diadakan pada 12 dan 26 April di Muscat serta 19 April di Roma.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa Iran tidak akan membongkar infrastruktur nuklirnya seperti yang dituntut oleh Amerika Serikat, termasuk fasilitas di Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Pezeshkian menyatakan bahwa "Iran tidak akan melepaskan hak-hak nuklirnya yang damai" dan menekankan bahwa program nuklir Iran bersifat sipil, sesuai dengan dekret keagamaan dari Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei yang melarang pengembangan senjata nuklir.

Utusan Khusus AS, Steve Witkoff, sebelumnya menuntut agar Iran membongkar semua fasilitas nuklir, sementara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyarankan agar Iran mengimpor uranium yang sudah diperkaya dari luar negeri.

Menanggapi itu, Pezeshkian menegaskan bahwa aktivitas nuklir Iran sangat penting untuk kepentingan damai, seperti produksi radiofarmasi, layanan kesehatan, pertanian, dan keperluan industri lainnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Iran serius dalam proses negosiasi dan berkomitmen terhadap perdamaian serta keamanan regional.

Penulis :
Gian Barani