Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Tawarkan Hadiah Rp164,4 Miliar untuk Ungkap Jaringan Keuangan Hizbullah

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

AS Tawarkan Hadiah Rp164,4 Miliar untuk Ungkap Jaringan Keuangan Hizbullah
Foto: Ilustrasi - Bendera nasional Lebanon (kanan) dan bendera Hizbullah (sumber: ANTARA/Anadolu Agency/pri)

Pantau - Pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar AS (sekitar Rp164,4 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang dapat mengungkap atau mengganggu jaringan keuangan kelompok Hizbullah di wilayah Amerika Latin.

Pengumuman ini disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin melalui program "Rewards for Justice" (RFJ) yang dikelola oleh Dinas Keamanan Diplomatik AS.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk melumpuhkan mekanisme pendanaan kelompok Hizbullah, yang telah ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing oleh AS sejak Oktober 1997 dan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus sejak Oktober 2001.

Fokus pada Wilayah Tiga Perbatasan

Wilayah yang menjadi fokus utama pencarian informasi adalah kawasan tiga perbatasan antara Argentina, Brasil, dan Paraguay, yang dikenal sebagai daerah dengan aktivitas kriminal lintas negara yang tinggi.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, jaringan keuangan Hizbullah di wilayah tersebut memperoleh pendapatan dari berbagai kegiatan ilegal.

Kegiatan tersebut mencakup pencucian uang, perdagangan narkotika, penyelundupan arang, penyelundupan minyak, perdagangan berlian ilegal, pemalsuan dokumen, hingga pemalsuan mata uang dolar AS.

Pendapatan dari Aktivitas Komersial

Selain kegiatan kriminal, Hizbullah juga diduga memperoleh pendapatan signifikan dari sektor komersial yang sah di berbagai negara Amerika Latin.

Sektor usaha tersebut meliputi bidang konstruksi, impor dan ekspor barang, serta penjualan properti atau real estat.

Dengan iming-iming hadiah besar, AS berharap dapat mendorong masyarakat internasional untuk memberikan informasi penting yang bisa memutus aliran dana bagi organisasi tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

Penulis :
Leon Weldrick