
Pantau - Biro Pendidikan Hong Kong memerintahkan universitas-universitas di wilayah tersebut untuk menampung mahasiswa Harvard yang terdampak kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kebijakan tersebut menyebabkan sejumlah mahasiswa yang telah diterima di Harvard tidak dapat melanjutkan studi mereka di universitas tersebut.
Dalam pernyataan melalui email, Biro Pendidikan Hong Kong menyebut bahwa universitas-universitas akan diperintahkan untuk memperkenalkan langkah-langkah fasilitasi demi melindungi hak dan kepentingan sah mahasiswa dan akademisi.
Biro itu juga menghubungi Klub Harvard Hong Kong untuk memberikan dukungan langsung kepada para mahasiswa yang terdampak.
HKUST Beri Tawaran Terbuka, Hong Kong Tampilkan Diri sebagai Pusat Pendidikan Internasional
Pemerintah Hong Kong menyatakan, “Kami akan terus mencermati kebutuhan para pelajar yang studinya terdampak oleh perubahan lanskap pendidikan global”.
Langkah ini dianggap sebagai bagian dari peran strategis Hong Kong sebagai “pusat pendidikan internasional”.
Hong Kong, bekas koloni Inggris dengan populasi sekitar 7,5 juta jiwa, memiliki lima universitas yang masuk dalam 100 besar dunia versi Times Higher Education.
Meski sistem pendidikan di Hong Kong belakangan mulai diintegrasikan dengan tema keamanan nasional dan patriotisme sesuai kebijakan China daratan, upaya ini dinilai sebagai respons terbuka dan inklusif terhadap dinamika global.
Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST) mengumumkan undangan terbuka bagi mahasiswa Harvard, baik jenjang sarjana maupun pascasarjana, termasuk mereka yang telah memiliki tawaran resmi.
HKUST juga menyatakan akan memberikan tawaran tanpa syarat, prosedur penerimaan yang disederhanakan, serta dukungan akademis guna membantu proses transisi para mahasiswa.
Langkah ini diambil sebagai respons langsung atas larangan yang diberlakukan Presiden Trump terhadap penerimaan mahasiswa asing di Harvard.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti