
Pantau - Penduduk di Negara Bagian Khartoum, Sudan, tengah menghadapi gelombang panas ekstrem dengan suhu udara yang mencapai 45 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir, menurut laporan dari Otoritas Meteorologi Sudan.
Kondisi ini semakin memperparah situasi warga yang sudah terdampak konflik bersenjata dan mengalami pemadaman listrik berkepanjangan.
Krisis air minum menjadi semakin parah di tengah suhu ekstrem ini, membuat warga terpaksa mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Serangan Drone Rusak Infrastruktur, Warga Bertahan dengan Air Sungai Nil
Gangguan pasokan air dan listrik dilaporkan dipicu oleh serangan drone yang menargetkan infrastruktur kelistrikan di wilayah tersebut.
Serangan ini terjadi di tengah konflik bersenjata yang masih terus berlangsung di Sudan, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memperburuk kehidupan warga sipil.
Di lingkungan Al-Hattana, Kota Omdurman, yang terletak di utara Khartoum, warga terpaksa mengambil air langsung dari Sungai Nil untuk kebutuhan sehari-hari.
Foto-foto dari lapangan memperlihatkan bagaimana warga berenang, mengisi jeriken, dan mengambil air langsung dari sungai sebagai bentuk adaptasi terhadap krisis yang berkepanjangan.
Situasi ini mencerminkan dampak gabungan dari perubahan iklim ekstrem dan konflik militer yang mengakibatkan penderitaan luar biasa bagi masyarakat sipil di Sudan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey